Di rumah
Sakit,Mika sudah sadar…
“Mika, apa
kau baik – baik saja?” ibunya memanggil
“aku baik –
baik saja bu.. bagaimana dengan bayiku?” Mika mulai merasa ada yang aneh dengan
perutnya.
“bayinya..
bayinya sudah tidak ada di perutmu lagi nak.” Ibu Mika terbath – batah
memberitahu Mika. Mika kontan shock dan menangis, Saori bertanya pakah Mika
pernah jatuh sebelumnya (gara – gara Saki nih!!!).
“di mana Hiro?
Tanya Mika
“kami tidak
tahu, ia langsung pergi ketika tahu bayi kalian dalam bahaya” kata Saori
“tidak..!!
tidak..! tidak mungkin” Mika shock dan mrnangis, ibuya dan Saori juga tidak
bisa menahan kesedihannya.
Ayah Mika
juga begitu, ia mulai memegangi tangan Mika dan memeluknya. (astagaaa…. Nggak
tahan! Pengen nangis TT^TT)
Mika di bantu ibunya berjalan keluar dari rumah sakit,
“aku ambil mobil dulu” kata ayah
”itu, Hiro!”kata Saori melihat Hiro dari kejauhan berlari secepat mungkin.
Ayah Mika mendekati Hiro dan memintanya untuk menjaga Mika.
“kau bisa memberitahu Hiro sendiri?” ibu Mika khawatir
“aku.. bisa” kata Mika lemas dengan wajah pucatnya. Ibu Mika,Saori,dan
ayah pulang dan membiarkan Mika bersama Hiro.
“kenapa taganmu begitu dingin?”
“aku..aku daritadi berdoa agar anak kita baik – baik saja”
Mika mulai menitihkan air mata melihat jimat di tangan Hiro untuk bayi
mereka.
“Hiro…” Mika mulai lemas dan terjatuhmemegang kaki Hiro
“Mika!”
“Hiro… bayinya.. bayinya sudah hilang” Mika menahan air matanya dan
memberitahu Hiro.
Hiro shock dan tidak bisa berkata banyak, ia memeluk Mika dengan erat.
“sudahlah, aku senang Mika tidak apa - apa” kata Hiro mencoba menahan
kesedihannya.
Mereka lalu pergi ke taman…
“aku dengar bayi kita perempuan. Bunga yang kau berikan padaku sebagai
kado… dan bayi kita.. ada di sini”
Mika dan Hiro lalu berdo’a untuk bayi mereka.
“maafkan ibu yang tidak bisa menjagamu.. walaupun sebentar terimakasih
atas memont – moment bahagia bersama ^^”
“kelak.. di kehidupan berikutnya, lahirlah dari kami” do’a Hiro
Mereka sepakat setiap tanggal 24 Desember, mereka akan pergi ke tempat itu
dan berdo’a (ceritanya.. Hiro dan Mika menganggap taman tempat Hiro pernah
memberikan bunga pada Mika adalah tempat anak mereka tinggal.)
Tahun ajaran baru…….
Semua berkumpul di papan pengumuman melihat di kelas mana mereka akan
masuk (persis waktu Hyo Rin SMA, tiap tahun kelas d rollinf.. tiap tahun dapat
teman baru ^^)
“aku di kelas A !” kata Aya bersemangat
“aku juga!” kata Mika dan temannya yang satu lagi
“wah.. keren bukan? Kita bisa bersenang – senang bersama^^”
Mika dan Hiro menghabiskan waktu di tempat istimewa….
“ah~ sayang sekali, aku dan Hiro tidak sekelas!”
“tidak apa – apa, kelasku kan berseblahan dengan kelasmu. Jadi akpan saja
aku isa pergi melihatmu”
“Mika”
“hmm??”
“saat usiaku 18 thaun nanti, maukah kau menikah denganku?? Walaupun bayi kita sudah tidak ada.. aku tetap ingin bersamamu”
“saat usiaku 18 thaun nanti, maukah kau menikah denganku?? Walaupun bayi kita sudah tidak ada.. aku tetap ingin bersamamu”
“aku juga ingin bersama Hiro, tapi.. aku tidak mau kau keluar dari
sekolah. Tunggu sampai kita lulus saja.. aku toh akan selalu bersama Hiro,
walau sampai Hiro dan aku berubah menjadi tua! ^^ ”
Hiro tiba – tiba batuk “kau baik – baik saja?Mika menepuk – nepuk punggung
Hiro.
“haaaahh…. Memalukan! Betapa lemahnya aku! Aku juga bodoh, kenapa harus
cepat – cepat, baiklah! Kita tunggu sampai kita dewasa!!” Mika dan Hiro tertawa
bersama.
Paginya di sekolah, Nozomu menanyakan kenapa hiro tidak amsuk pada Mika,
“bilang saja Hiro kena flu, OK”
Di rumah keluarga Sakurai….
“Hiro, boleh aku masuk?”
Hiro kontan bangun mendengar suara Mika “Ya” kontan raut wajah Hiro
berubah lesu ketika tau kalau yang datang bukan Mika, tapi Minako.
“Tta Da!!!! Ni dia Mika yang asli” ahahha Minako mengerjai Hiro.
“Mika, aitakatta (I wanna see u)!!!!” Hiro senang bukan mian^^
“eh, minggu depan adalah ulanthaunmu kan?! Kau mau kado apa?”
“aku hanya ingin.. Mika!”
“aku serius…”
“aku ingin… topi! Topi yang keren”
“baiklah, aku akan mencarikan topi yang paaaaling keren”
“benarkah, aku tunggu”
Mika pamit pulang. Hiro diam – diam memegang tenggorokannya dan merasakan
ada yang aneh dengan flunya.
Hiro.. aku tak tahu apa – apa..
Aya dan Mika hang out mencarikan topi untuk Hiro. Sementara itu, Hiro
berniat membantu ayahnya di bengkel. Ayahnya melarangnya kerja karena Hiro
masih sakit, dan benar saja! Hiro tiba – tiba pingsan!!
Hiro di bawa ke rumah sakit, ia bingug dengan perilaku dokter yang
mengetes darahnya dan mengadakan rontgen “apa ini tidak berlebihan? Ini kan
Cuma flu”
Di jalan sepulang dari rumah sakit, Hiro bingung melihat raut wajah
ayahnya yang khawatir.
“ayah, apa yang terjadi padaku? Aku Cuma flu kan?!”
“Hiro.. kau anak ayah kan?! Kau harus kuat nak!”
“apa yang dikatakan dokter?”
“kau.. ada semacam tumor di tubuhmu”
Hiro shock dan….. To Be Continued
NEXT PIKU ~~~
hyo rin . . . lanjut donk, nanggung nih
BalasHapus.wah, hyo rin musti tanggung jawab nee, soalnya air mataku baru keluar setengahnya dan akhirnya malah berhenti gara2 nie sinop juga berhenti...
BalasHapus.walah..walah..walah.. musti di lanjutkan yah..
@rekhaikmy: jiahaha.. gomen gomen #bow
BalasHapushaduu.. Hyo Rin kualahan plus dilema antara tugas kuliah atau ngeGARAP blog ^^v.. tapi tenang.. bentar juga lanjutannya nongol cz Hyo Rin udah hampir selesai ujian semster ^^v
.hehehe, yg smangat yah!
BalasHapus.smoga hasil ujian semesternya pada bagus2 smuanya + sinop yg di tulis juga bisa sukses, ok!
lanjutin lagi sinopsisnya kak
BalasHapuswalaupun udah lihat filmnya tapi aku masih penasaran sama dramanya
Benar-benar sedih, aku sampai ingin menangis. Tapi ceritanya sangat keren. Aku jadi suka..... I LOVE KOIZORA
BalasHapusAh..tidak,,please jangan sad ending@#$
BalasHapus