Dari kegelapan Hiro
memperhatikan Mika dan berharap Mika selamat sampai di rumah, ia kemudian batuk
dan jatuh tersungkur, ia menangis sambil memegangi cincin yang masih melekat di
tangannya.
Yuu tiba – tiba muncul,
ia pura – pura tersesat dan beralasan kalau salju sangat lebat dan akan lebih
baik jika ia menjemput Mika.
“haa... ini takdir ^^..
aku tersesat dan bertemu denganmu” yuu banyak bicara
Mika terdiam dan dalam
hati berkata kalau ini bukan takdir, ini
adalah rencana si bayi untuknya, ini seperti si bayi sedang berkata “ibu sedang
sedih.. aku juga sedih”
April.. mendekati hari
kelulusan,
Aya mengobrol dengan
Mika, Aya menanyakan Mika akan melanjutkan study di mana,
“aku akan ke Universitas
Kenmei”
“Kenmei.. wah.. aku
tahu! Jangan – jangan kau sudah pacaran dengan Yuu ya? Jadi kau memilih
universitas yang sama kan?!”
“tidak, Yuu hanya
membantuku belajar akhir – akhir ini, itu saja”
“kau menyukainya kan?!”
“eh, Nozomu akan lanjut
dimana?” Mika mengubah topik pembicaraan
“dia lanjut di politeknik,
sama dengan Hiro”
Mendengar nama Hiro,
ekspresi wajah Mika berubah dan membuat Aya merasa besalah.
Sebentar lagi... sebentar lagi semua orang memilih jalan
mereka masing – masing..
Hiro duduk memandangi
langit dari jendela kamarnya di rumah sakit, Nozomu datang dan memberikan
formulir universitas yang dimintanya,
“bagaimana dengan Mika?
Apa dia lakukan akhir – akhir ini?” Hiro masih memikirkan Mika.
“Mika-chan, dia akan
masuk universitas. Akhir – akhir ini dia sering pergi ke perpustakaan untuk
belajar”
“Nozomu..mulai besok aku
akan masuk rumah sakit”
”Hiro, akan lebih baik
kalau aku memberitahu mi..” belum sempat Nozomu meneruskan kalimatnya, Hiro
menyela dan memohon agar Nozomu merahasiakan hal ini pada Mika, “aku tidak mau
melihat di sedih gara – gara aku”
Besoknya... Minako
menyuruh Hiro untuk siap – siap berangkat ke rumah sakit
“kak, sebelum pergi ada
satu tempat yang ingin ku kunjungi”
Hiro pergi ke
perpustakaan dan mencari Mika, ia kaget melihat Mika bersama dengan Yu.
Yu datang membantu Mika
belajar, “wah.. kau benar – benar menyelesaikannya, lumayan Mika!” kata Yu
sambil mengacak – acak rambut Mika.
Mika hanya tersenyum dan
kembali mengingat ketika Hiro melakukan hal yang sama terhadapnya dulu. Hiro
merasa Mika berada di orang yang tepat,tapi dari ekspresinya Hiro kayaknya gak
rela dan berharap orang yang disamping Mika adalah dia, bukan Yu.
Hiro memutuskan untuk
pulang. Saat ia berbalik badan Mika melihatnya, melihat punggungnya sekilas.
Mika kontan berdiri dan
mencari ke seluruh penjuru perpustakaan, sementara itu, Hiro dari jauh
melihatnya.. hanya mampu melihatnya...
Yu mengajak Mika
berjalan – jalan ke pantai setelah belajar. Dari belakang Yu membawa sebuket
besar bunga (nggak ngerti itu bunga atau apa! ^^).
Yu memberikannya pada
Mika dan berharap Mika bisa menerimanya (jadi pacarnya Mika).
“Yu..kenapa kau tidak
bertanya.. mengapa aku pergi ke tempat itu saat natal.. mengapa aku menangis
saat itu.. da mengapa tadi saat di perpustakaan aku tiba – tiba berdiri dan
berlari? Mengapa kau tidak menanyakan hal itu?”
“aku sudah berfikir dan
banyak berasumsi, jadi.. seperti apa dia (Hiro)”
Mika memandang langit
dan bercerita tentang Hiro..
“dia seperti sungai... menghayutkan
apa saja.. bergerak maju dan kuat.. dan aku... aku tetringgal di belakangnya”
“kalau dia adalah
sungai.. maka aku adalah Laut! Aku akan membawa semuanya kembali... dan tidak
akan pernah meninggalkan Mika.”
Yu mulai meyakinkan Mika
(Yu sumpah! Keren banget kata – katanya ^^)”aku tidak peduli jika Mika masih
menyimpan perasaan – perasaan masa lalu, tetapi tetaplah di sisiku”
Mika terkejut “mengapa
kau menyukaiku?”
“apakah ada alasan untuk
emnyukai seseorang?” kata – kata Yu
mengingatkan Mika saat ia juga berkata hal yang sama pada Hiro dulu,
[agustus.. 4 bulan
kemudian]
Ayah dan ibu Mika
bertengkar, ayah Mika ingin menjual rumah agar perusahaan “keramik tahara”
tidak bangkrut. Ibu Mika tidak setuju dan memohon agar suaminya tidak menjual
rumah.
“rumah ini tempat kita
berlindung, bagaimana dengan anak – anak nantinya? Dulu kau berjanji,kan!?
Tidak akan menjual rumah ini”
“kau tidak tahu apa –
apa” yah Mika merasa kesal dan pergi
Sementara Mika yang
sedari tadi di kamar ketakutan, akhirnya keluar dan mencoba menghibur ibunya
“Mika..maafkan ibu,
tetapi kamu harus pilih..ingin tinggal bersama ibu atau ayah” ibu pergi,tidak
tega menghadapi Mika
Saori tampaknya juga
putus asa, ia memberitahu Mika akan tinggal bersama ibu “aku tidak ingin
membuat Ayah repot karenaku,”
Mika kesal mendengar
kakaknya dan memilih pergi.... ke rumah Yu.
Yu terkejut melihat Mika
berdiri di gebrang rumahnya,
“Dulu kami sering makan
bersama di ruang keluarga, tetapi sekarang kami makan sendiri – senidiri,
seperti bukan keluarga. Apakah perpisahan akhir sebuah keluarga yang bahagia?”
mika mulai curhat dan tidak berhenti menangis
Paginya,Mika yang
tetridur di kursi dibangunkan oleh Yu “Mika, saatnya kita pergi! Ayo, ita harus
bergegas”
“bagaimana ini? Aku
tidak pulang ke rumah semalam” Mika mulai khawatir
Yu memaksa untuk ikut ke
rumah Mika, Mika mencoba mencegah karena ini bukan waktu yang tepat.
Mika terkejut melihat
tumpukan kardus dan foto – foto keluarganya yang telah dirobek – robek. Yu
mengambilnya dan menyatukannya kembali dengan selotip.
“apa yang kau lakukan?”
“percaya padaku,ayo kita
lakukan rencana kita!” Yu meyakinkan.
Mika masuk ke ruang
keluarga bersama Yu. Orangtuanya kaget kenapa Mika tidakpulang semalam dan
pulang bersama seorang laki – laki yang mereka tidak kenali (takutnya kejadiannya
kayak Hiro)
“Mika, dari mana saja
kamu? Kenapa semalam tidak pulang?”
“aku teman Mika,Fukuhara
Yu. Semalam Mika menginap di tempatku. Aku sungguh minta maaf.”
“semalaman Mika
menangis, katanya ia tidak ingin keluarganya berpisah. Jaman sekarang jarang
sekali ada anak seperti Mika yang masih memikirkan keluarganya” Yu lanjut
bicara dan memberi kode ke Mika untuk melanjutkan pembicaraan
Mika dengan mata berkaca
– kaca mulai bicara di depan ayah dan ibunya “aku menyayangi kalian semua. Jadi
jika kita harus hidup terpisah, tidak apa – apa !! asalkan ayah dan ibu tidak
bercerai. Aku benar – benar tidak menginginkan ini terjadi”
“maaf, kami permisi
dulu” Yu lalu meletakkan foto yang sudah di perbaiki tadi ke meja dan menarik
Mika keluar.
Ayah dan Ibu Mika melihat
foto tersebut “ya ampun, mereka memperbaikinya lagi”, suasanan akhirnya
mencair, ayah dan Ibu Mika akur kembali ^^
“lihat, rencana kita
berhasil!” Yu dan Mika ber-high-five ^^
Yu pamit pulang, Mika
lalu berlari dan memeluknya dari belakang “terima kasih, Yu. Berkat kamu
keluargaku kembali akur.”
“ah~ kamu seharusnya
tidak melakukannya di sini (memeluk Yu), tetapi.. aku bahagia ^^”
Keluarga Mika harmonis
kembali, mereka makan malam bersama lagi dan tersenyum melihat foto keluarga
mereka, hanya Saori yang bingung karena tidak tahu apa – apa ^^.
Akhirnya ibu mengerti... ayah tidak menjual rumah hanya
semata untuk perusahaan. Ayah ternyata menganggap karyawan sebagai bagian dari
keluarga, ayah tidak ingin perusahaan bangkrut dan seluruh karyawannya hidup
sengsara dan tidak memiliki pekerjaan,
ayah..semangat! dan terimakasih.. ibu
Ýu dan Mika jaln bersama
di festival, yu memperbaiki sesuatu di kaki Mika dan berkata kalau Mika tidak
pelru sungkan padanya, dan tidak perlu menyembunyikan apa – apa darinya (tentang
Hiro)
“aku..aku suka Yu! ^^”
Mika menggandeng tangan Yu dan pergi melihat kembang api bersama.
Untuk kedua kalinya.. aku jatuh cinta... Yu, kamu sangat
baik terhadapku.. benar – benar seperti lautan.. dalam dan tenang...
Hiro.. aku akan menyimpanmu di sudut hatiku dan
menguncinya.. aku akan.. melupakanmu....
Sementara itu, Nozomu
dengan berat hati memberitahu semua apa yang ia lihat tentang Mika dan Yuu.. Hiro tersenyum tipis dan berkata “kau bahagia...Mika
Komentar
Posting Komentar