Hari ini adalah hari upacara kelulusan. Mika berkeliling di
sekolah, mendatangi seluruh tempat yang memiliki banyak kenangan bersama Hiro,
Hiro.. ini adalah hari terakhir kita bertemu,kan?!
Mika masuk ke perpustakaan, ia kembali mengingat ketika Hiro
memeluknya, dan ketika Hiro memutuskan untuk putus dengannya.
“apakah dulu kau bahagia?” Mika menuliskan kata – kata
tersebut, seolah ia berharap kalau Hiro dapat membaca dan membalasnya,
Upacara kelulusan di mulai..
Semua siswa larut dalam kesedihan dan kebahagiaan sambil
menyanyikan lagu kelulusan, Mika berbalik ke arah Nozomu. Pandangannya tertuju
pada kursi kosong, kursi yang seharusnya di tempati oleh Hiro.
Aku.. bahagia, walaupun cinta pertama itu tidak bertahan lama.
Setidaknya, hirolah yang mengajariku bagaimana itu Cinta, namun.. Goodbye Hiro~
aku tidak akan mengingatnya lagi...
Mika dan lulusan lainnya berjalan menuju luar gedung, Mika
berhenti sebentar dan memberikan kartu ucapan untuk orangtuanya.
Ayah ibu terimakasih telah datang hari in.. dan terimakasih juga atas
perhatian dan bantuan kalian selama ini.. kini aku telah lulus... maafkan aku
yang belakangan ini membuat kalian begitu khawatir. Kelak aku akan menjadi
lebih dewsa lagi,
Mika
Mika kembali berjalan mengelilingi sekolah, dan untuk
terakhir kalinya ia mengunjungi perpustakaan dan mengucapkan salam perpisahan.
Mika kaget ketika melihat tulisan yang ia tulis di papan
tulis mendapat balasan dari seseorang
“aku sangat bahagia”
“Hiro!” Mika kontan menebak kalau ini tulisan Hiro.
Selamat tinggal Hiro..aku akan melupakanmu....
Semua teman Mika sibuk dengan urusan masing – masing,
“ayo kita berfoto ^^” Aya dan Nozomu berfoto bersama
sementara yang lainya ada yang menangis dan memeluk guru karena tidak ingin
berpisah ^^
“kenapa Hiro tidak datang hari ini?” Aya bertanya ke Nozomu
“mm..katanya Upacara kelulusan
sangat membosankan”
“hmph..dia benar – benar tidak
ingin melihat Mika lagi!” Aya rada kesal, Nozomu yang tadinya mau membantah Aya
malah pasrah. Nozomu diam saja, padahal Aya sebenarnya gak tau kalau Hiro
sekarang lagi sakit!!
Mika tersenyum ke arah seberang jalan, ke arah Yuu yang
sedari tadi menunggunya.
“selamat atas kelulusanmu”
“terima kasih ^^”
“terima kasih ^^”
Mika dan Yuu pergi ke pantai
“kini..aku makinmenyukai Laut (Yuu)
“selamat ^^ kau diterima di universitas yang sama denganku,
mm.. aku sudah menyiapkan hadiah untukmu! TaaDaa!!” Yuu menunjuk sebuah
gundukan pasir
“apa – apaan ini? Kau hanya memberiku gundukan pasir itu?”
“lihatlah dulu.. hadiahnya ada di dalam pasir itu, kalau kau
tidak cepat mencarinya hadiahnya bisa hilang! Ayo cepat!!” Yuu menggoda Mika
“ayo cepat... ku hitung mundur 1...2..3..4..”
Mika dengan penuh senyum menggali gundukan pasir itu dan
kaget ketika mendapatkan sebuah cincin
“Pledge? Janji?” Mika bingung
“ya,, janji bahwa kau akan selalu bersamaku selamanya” Yuu meraih cincin itu dan memakaikannya di
jari Mika “kini kau milikku”
“mm.. aku.. aku akan berada di sisi Yuu, aku bersumpah ^^”
Dan... you know what happen next right? Just see the
pictures ^^
Sementara itu di rumah sakit....
Minako datang dengan penuh senyum menghampiri Hiro..
“selamat atas kelulusanmu ^^”
“apa ku bilang kak, aku pasti bisa terus sekolah dan
lulus,kan!? Dan tujuan berikutnya yaitu.... umur 20 tahun! Aku tidak akan kalah
dengan penyakit ini!” Hiro semangat
Minako hanya bisa tersneyum sembari menyemangati Hiro,
“baiklah! Ayo berjuang! Aku akan selalu berada di sampingmu... di sampingmu
menggantikan Mika-chan ^^” Minako mulai bercanda
“Mika.. dia benar – benar hebat! Kata Nozomu ia berhasil
masuk universitas ! aku juga tidak akan kalah darinya! Benarkan kak?!”
Minako tersenyum dan memeluk Hiro “aku mewakili Mika
memelukmu ^^”
“hentikan kak! Ini membuatku sakit! Hahahaa..” Hiro mulai
ceria kembali
Mika menjalani hari – ahrinya sebagai mahasiswa baru.
Belajar bersama temean – temannya, menyantap makan siang bersama... dan pulang
bareng Yuu
Aku hanya akan mengingatmu (Hiro) satu kali dalam setahun saja,
24 December, Christmass Eve
Yuu mengantar Mika ke tempat bayi Mika dan Hiro. Yuu memohon
apakah ia bisa ikut menemani dan berdo’a bersama Mika. Mika menolak “aku hanya
ingin menatap masa depan bersama Yuu”
“tidak bisakah?” yuu masih memohon
“aku kan sudah berjanji, tenang saja ^^” Mika memperlihatkan
cincin pemberian Yuu
“baiklah, hati – hati... jalanan sedang licin”
Mika berjalan perlahan, seperti tahun lalu, ia juga melihat
seseorang berdoa dan membuat boneka salju di tempat si bayi.
“Nozomu?!” Mika kaget melihat orang tersebut bukannya Hiro
melainkan Nozomu! Darimana Nozomu tahu tentang hal ini? Pikir Mika
“aku..aku.. Hiro menyuruhku ke sini dan melakukan hal tadi”
Mika lesu dan negative thingking “jadi..dia bahkan tidak mau
lagi meli...” belum sampai Mika bicara, Nozomu memotongnya dengan nada kesal
dan sedih “Dia bahkan menyuruhku untuk pergi tahun depan dan tahun depannya
lagi!!!!”
“apa maksudmu?”
“dia juga memberiku 100 sarung tangan, bagaimana mungkin
selama 100 tahun kedepan aku masih hidup dan ke sini?”
“Nozomu... ada apa?”
“sahabatku itu... ia mungkin akan segera meninggal”
“hah? Apa maksudmu? Kau jangan bercanda...” suara Mika
melemah dan seakan tidak percaya
“mana mungkin aku bercanda dengan nyawa sahabatku!!!”
“.....apa..apa yang terjadi? Apa yang terjadi?” Mika mulai
panik
“dia...dia kena kanker~”
“sejak kapan?”
“sejak kau kehilangan bayimu... dia selama ini berjuang
keras sendirian.. tapi ia sebenarnya membutuhkan dan menunggu Mika-chan datang.
Sejujurnya, ia melarangku memberitahumu”
Mika kemudian mengingat semua kejadian masa lalu...saat Hiro
meminta putus.. saat Hiro melempar kado ulangtahunnya.... ternyata semua itu
karena Hiro tidak ingin Mika tahu apa yang sedang menimpanya~~
Yuu mencari – cari Mika, ia lalu menemukan Mika duduk di
depan tempat si bayi dan tidak berkata apa – apa
“Mika..apa yang terjadi? Kau sudah satu jam disini” Yuu memeluk Mika yang kedinginan
“apakah dia (Hiro) datang?” Yuu masih penasaran kenapa Mika
jadi seperti ini,
“aku.. akan pulang”
Yuu mengantar Mika pulang, di perjalanan hingga smapai ke
rumah Mika hanya terus termenung.. ia bahkan mengindahkan Yuu
“maaf...”
“Mika! Merry Christmass”
Mika masih saja memasang wajah menyedihkan plus bersalah, ia
pun tidak memakan malan malamya.
“apa yang terjadi dengan Mika? Apa dia bertengkar dengan
Yuu?”
“ini pertama kalinya kulihat anak itu seperti ini lagi...”
“apa ini karena Hiro? Dia terlihat seperti itu jika
mengingat Hiro”
Aya dengan kebiasaan lamanya memanjat jendela masuk ke kamar
Mika “ada apa kau mencariku semalam ini?
Mika menceritakan tentang keadaan Hiro. Sama dengan Mika,
Aya pun merasa bersalah karena selama ini ia salah paham pada Hiro
“apa yang harus kulakukan? Aku sangat kejam!! Aku hanya
memikirkan kebahagiaanku sendiri sementara Hiro..ia berjuang melawan
penyakitnya sendirian!!”
Aya hanya terdiam dan mencoba menenangkan Mika,
“apa yang harus kulakukan? Aku ingin sekali menemui Hiro,
tetapi jika itu kulakukan berarti aku akan menyakiti hati Yuu”
“ikuti apa yang ada dihatimu..walaupun itu akan menyakiti
orang lain.. ikuti saja kata hatimu.. apa yang sekarang ada di pikiran dan
hatimu> untuk siapa kau bertahan selama ini?” aya mencoba memberikannya
saran
Mika menunggu Yuu di cafe, Yuu datang dan mereka pergi ke
suatu tempat, “ada apa? Kenapa kau tidak berbicara sedikitpun sejak tadi?” Yuu
khawatir
Mika mulai bicara dan nadanya agak sedikit canggung, ia
takut menyakiti Yuu “jika..bagaimana Jika... ia akan meninggal?”
“apa maksudmu?”
“Hiro, ia menunggku!! Selama ini dia sakit!! Dia
menungguku!” Mika memasang wajah sedih ke arah Yuu
“aku harus pergi” kata Mika, Yuu menahannya dan memeluknya.
ia takut kalau Mika menemui Hiro lagi, maka Mika akan jauh lebih sakit hati
dari sebelumnya “kumohon jangan pergi”
Mika berkeras lepas dari Yuu dan pergi, tanpa sengaja cincin
dari Yuu tiba – tiba jatuh. Mika akan mengambilnya tapi Yuu berteriak agar Mika
tidak menyentuh cincin itu.
“aku..aku sungguh keterlaluan! Bagaimana bisa aku membiarkan
gadis yang aku cintai tidak menemui kebahagiaannya?” Yuu mulai sadar...
“jika kamu bahagia aku akan melakukan apa saja, tapi jika ia
menyakitimu lagi.. maka aku akan mengambilmu kembali ke sisiku ^^. Untuk
terakhir kalinya, biarkanlah aku yang mengantarmu menemuinya....” (busset
dah... laki – laki mana seperti Yuu?? Yuu.. i heart you!!!!!)
“ini hal terkahir yang bisa aku lakukan untuk Mika”
“terimakasih,Yuu...”
“cepatlah turun.. sebelum aku mulai menangis,..!!” Yuu
menahan kesedihannya. “aku senang dan bersyukur bisa bertemu Mika ^^” Yuu
berusha tersenyum
“Yuu...”
“sudahlah.. jangan pikirkan aku, cepat pergi. Mulai sekarang
pikirkanlah dia ^^, aku..aku tidak akan mengingat mu lagi”
Mika mulai melangkah dan berlari..sementara Yuu. Ia hanya
menatap cincinnya dan menahan kesedihannya dan mencoba ikhlas, ia berha rap
bahwa gadis yang dicintainya itu dapat bahagia.
Mika terhenti di sebuah pintu dan terdapat tag name “sakurai
hiroki”
Hiro berbalik ke arah pintu ruangan yang terbuka, ia kaget
melihat Mika sudah banjir air mata menatap tajam ke arahnya
“dasar bodoh!!” Mika memarahi Hiro “kenapa kau tidak
memberitahuku?”
“untuk apa aku memberitahumu,itu tidak akan ada gunanya!”
“kau! k”apa kau masih memakai cincin itu? Jangan pura – pura
sok, kenapa kau memakai cincin itu?” Mika melihat tangan Hiro yang masih
memakai cincin dan mulai menangis lagi
“sudah kuduga! Aku tdiak memberitahumu karena aku tahu kau
akan menangis seperti ini! Pergilah!!”
hiro menyuruh Mika kembali, kembali ke sisi Yuu. “kau..waktu itu kau terlihat bahagia. Tersenyum bahagia.. dengan itu aku bisa pergi dengan tenang~”
hiro menyuruh Mika kembali, kembali ke sisi Yuu. “kau..waktu itu kau terlihat bahagia. Tersenyum bahagia.. dengan itu aku bisa pergi dengan tenang~”
“maafkan aku, aku
melakukan hal kejam pada Mika, terimakasih, telah datang”
“bahagia...orang yang bisa membuatku bahagia hanya Hiro”
Mika mulai berjalan ke arah Hiro dengan langkah gontai dan masih tetap menangis
“aku hanya punya sisa waktu kurang dari 3 bu...” Hiro
menundukkan kepalanya dan menahan tangisnya,
“aku selalu selalu selalu...mencintai Hiro!!!!!” Mika
mencium dan memeluk Hiro dengan erat... (dan hyo Rin pun sukses menangis !!)
Aku merasakan kehangatan Hiro.. Hiro masih ada..itulah hal
yang terpenting bagiku
“selamat pagi..” Mika dengan wajah ceria menyapa keluarganya
sambil memamerkan cincin ditangannya (kali ini cincin Hiro), membuat
keluarganya bingung.
Mika datang ke rumah sakit dan belajar merajut dengan
Minako. Hiro terus – terusan usil mengganggu Mika
“lihat! Aku salah merajut gara – gara kamu”
“benarkah? Itu mungkin karena kamunya saja yang tidak bisa!
hahaha” Hiro tertawa lepas dan sembunyi – sembunyi memfoto Mika
“apa itu? Kau menyembunyikan sesuatu kan?” Mika mulai iseng
dan mengganggu Hiro
Hampir setiap hari kami bersama.. ini seperti menggantikan
waktu – waktu yang sempat hilang dulu...
Hiro terbaring sendirian, seseorang lalu datang dan
membungkuk di hadapannya. Orang itu adalah ayah Mika “maafkan aku yang telah
salah paham denganmu dan memukulmu”
“tidak, tidak apa – apa!” hiro kaget dan merasa tidak enak
“maafkan aku juga, karena memiliki penyakit ini,”
“jagalah putri kami ” ayah Mika merangkul tangan Hiro dan
mempercayakan putrinya padanya
Mika datang menjenguk Hiro, sementara Hiro? Hiro memasang
muka cemberut menatap makanan rumah sakit.
“tidak makan?”
“rasanya benar – benar payah, aku tidak mau memakannya”
Hiro heran dan geli melihat Mika sibuk membuka permen rasa
orange, “kau mau?” Mika menawari
“tidak, makan saja !!”
“mm.. rasanya enak ^^”
“benarkah? Kalau begitu aku mau satu!!”
Hiro lalu tertawa geli... “wah..rasanya benar – benar enak!!
Kau tahu..Mika dan Mikan (Mikan itu bahasa jepang untuk permen yang dimakan
hiro), kedengarannya sama!! Dan sama – sama membuatku senang^^ hahahaha..”
Mika ikut bahagia melihat Hiro tertawa kembali “dasar
bodoh!”
“kalian berdua yang bodoh!!!!” Nozomu datang bersama Aya dan membawakan
barang kesukaan Hiro,
Mereka lalu main kartu remi bersama, Minako dari balik pintu
bahagia melihat adiknya ceria bersama teman – temannya... andai saja Hiro tidak
sakit ya ~ ~
Di rumah keluarga Mika..
Mika membicarakan kalau ia akan cuti kuliah untuk sementara
dan merawat Hiro
“kau begini karena rasa simpati, Hiro tidak akan senang”
Saori menyela
“tidak! Ini bukan rasa simpati, ini karena aku mencintai
Hiro... ayah,ibu aku minta maaf karena merepotkan kalian lagi sekarang”
“kau sudah dewasa sekarang, keputusan ada ditanganmu” ayah
Mika menyetujui
“mm..ibu juga akan mendo’akan kesehatan Hiro”
Di rumah sakit.. Mika merawat Hiro.. “Mika, sepertinya aku
ingin muntah”
Mika menepuk – nepuk punggung Hiro... dan berdo’a agar tuhan
tidak mengambil Hiro
Setiap pagi Mika ke kuil dan berdoa “tuhan..kumohon jangan
ambil Hiro.. kumohon....”
(oke.. soundtrack udah mulai terdengar dan sumpah sedih
banget!!!!!!!!)
Sementara itu, ibu Hiro sudah tidak bisa menahan
kesedihannya, dokter berkata kalau kondisi tubuh Hiro mulai melemah, ia
disarankan untuk pulang ke rumah dan menikmati sisa waktu yang tersisa dengan
damai,
Minako kesal pada orangtuanya yang terlihat begitu pasrah.
Ia masih ingin berjuang bersama adiknya, “kalau begitu, biar Hiro saja yang
putuskan, ia sudah dewasa”
“bagaimana kita memberitahunya?” ibunya bingung
Hiro hanya menghela nafas setelah tahu tentang kondisinya,
“aku..aku akan bertahan dan berjuang. Hidupku ini bukan hanya untuk ku seorang,
sebagian dari hidupku adalah hidup Mika. Jadi apapun yang terjadi aku masih
ingin menjalani perawatan, apapun itu”
Mika kemudian muncul dari balik pintu dan tidak tahu apa –
apa, Hiro memasang wajah ceria “Mika, aku sekarang sudah baikan. Ini berkat
kamu ^^”
Mika tersenyum dan dalam hati terus berdo’a agar tuhan tidak
mengambil Hiro
Malampun tiba...
“Mika, sebaiknya kau pulang. Orangtuamu bisa khawatir
nanti..”
“Hiro...” Mika tersenyum ke arah Hiro “menikahlah denganku
^^”
“apa?” Hiro bingung
“buktikan padaku, kalau aku benar – benar spesial untukmu,
maka nikahilah aku”
“baik, jika itu akan membuatmu bahagia.. apapun aka aku
lakukan” Hiro tersenyum dan berdiri ke arah
Mika, ia lalu mangambil tirai putih
dan mengajak Mika keluar.
Mereka berjalan ke arah sebuah gereja, “ayo kita menikah
hari ini, pengantin wanitanya sudah siap ^^” Hiro lalu memakaikan Mika tirai
putih tadi dan terlihat seperti penutup kepala mempelai wanita
Hiro menggenggam erat tangan Mika “Tahara Mika, apa kau
berjanji untuk bersedia hidup bersama Sakurai Hiroki sebagai suamimu hingga
akhir dan mencintainya selamanya?”
“aku bersedia”
“Sakurai Hiroki... , apa kau berjanji untuk bersedia hidup
bersama Tahara Mika sebagai istrimu hingga akhir dan mencintainya selamanya?”
“aku bersedia”
Mereka tersenyum dan saling berpandangan, tiba – tiba raut
wajah Hiro berubah sadih “aku ingin merayakan ini bertiga. Aku, kamu, dan bayi
kita.... hanya itu impianku saat ini...” Hiro mulai menitihkan air mata,
melepaskan tangan Mika dan menghindari Mika
“aku tidak ingin mati!!”
“Hiro...”
“jangan melihatku, aku tidak ingin kau melihatku seperti
ini”
“aku tidak akan membiarkan hiro mati, sungguh tidak akan!!”
Mika juga mulai menitihkan air mata dan memeluk Hiro...
“Mika, I Love You” Hiro memeluk erat Mika dan terus
mengucapkan kalimat itu “I Love you.. I Love You.. I Love you....”
Mika tersneyum bahagia dalam pelukan Hiro “ini pertama
kalinya, Hiro bilang I Love you padaku, aku bahagia ^^”
“I Love you....”
“aku berjanji kita akan terus bersama selamanya, aku berjanji..aku tidak akan meninggalkan Hiro lagi..”
“aku berjanji kita akan terus bersama selamanya, aku berjanji..aku tidak akan meninggalkan Hiro lagi..”
And..guess what happen next...!! see the picture ^^
>> Next Episode Picts ^^
ditunggu episode 6 nya yaa ^^
BalasHapusayo hyorin semangat...ditunggu banget episode selanjutnya... :)
BalasHapusHuuaahhhh..sukses bikin aku nangis..arigato
BalasHapus