Hiro di bawa ke rumah sakit,
ia bingug dengan perilaku dokter yang mengetes darahnya dan mengadakan rontgen
“apa ini tidak berlebihan? Ini kan Cuma flu”
Di jalan sepulang dari rumah
sakit, Hiro bingung melihat raut wajah ayahnya yang khawatir.
“ayah, apa yang terjadi
padaku? Aku Cuma flu kan?!”
“Hiro.. kau anak ayah kan?!
Kau harus kuat nak!”
“apa yang dikatakan dokter?”
“kau.. ada semacam tumor di
tubuhmu”
Hiro shock dan menatap ayahnya, ia
berharap kalau semua yang ia dengar adalah bohong dan hanya gurauan ayahnya. “apa
maksud ayah?”
Ayah Hiro hanya diam menahan
tangisnya dan memeluk Hiro erat, “kami akan bersamamu, kau harus kuat”
“ayah, apakah ini bisa diesmbuhkan?
Ayah!!!” Hiro shock! Dan scene mengarah ke aliran sungai
Hiro, kau tidak tau apa yang terjadi...
Di rumah..
Hiro memandangi cincinnya, kakaknya
masuk dan memberinya dukungan,
“aku tidak menyangka umurku tidak
lebih dari 20 tahun” Hiro mulai menangis, ia tidak bisa membayangkan bagaimana
jika Mika tahu ? “Mika baru saja kehilangan anak kami? Aku tidak tega jika
harus ia sedih karena keadaanku sekarang”
Hiro kesal dan menghamburkan barang
– barang di mejanya, Kakaknya memeluknya dan ikut menangis “kak, kita harus
membuat Mika bahagia, kita harus membuatnya bahagia! Jadi, jangan beritahu
keadaanku”
“Hiro, sebaiknya kita memberitahu
Mika, dia bukan gadis yang lemah seperti dugaanmu”
Paginya di sekolah..mereka bertemu
di perpustakaan, Hiro meminta maaf karena tidak sempat menjemput Mika
“Mika... mm.. jika suatu saat aku
menghilang.. apa yang kau lakukan” Hiro kaku mengatakannya
“menghilang? Kenapa kau bertanya
begitu? Ada apa?”
“ah tidak.. ini hanya perumpamaan
saja,”
“walaupun ini hanya perumpamaan, aku
tidak mau memikirkan hal semcam itu !”
Hiro meminta maaf karena menanyakan
hal tersebut, ia lalu memeluk Mika dan mulai memancarkan ekspresi sedih.
Hari ulangtahun Hiro.. mereka
bertemu di tempat istimewa..
“kita kan janjian di cafe,
setidaknya kau menjawab emailku, tapi syukurlah.. aku tau kau ada di sini” Mika
ngosh ngoshan baru nyampe
“mana hadiah ulangtahunku?” Hiro
cuek bertanya, Mika merasa aneh dengan sikap Hiro yang tidak menyapa dan
langsung to teh point.
“happy Birthday ^^” kata Mika sambil
memberikan hadiah topi untuk Hiro, Hiro tanpa ekspresi membukanya dan
mengatakan kalau ini topi yang jelek lalu membuangnya ke sungai!
“Hiro, apa yang kau lakukan?
Baiklah, kalau kau tidak suka aku akan belikan yang baru untukmu” Mika mencoba
membujuk Hiro, tapi Hiro semacam kesal dan bilang kalau sudah tidak tertarik
lagi dengan topi dan memilih pulang.
Mika masih membujuk Hiro dan
mengajaknya keluar dan merayakan ulangtahun Hiro bersama.
Mika tidak menyerah, ia mengampiri
rumah Hiro dan yang keluar malah kakak Hiro. Mika menyerahkan hadiah baru
untuk Hiro dan meminta bantuan Minako (kaka Hiro) untuk memberikannya.
“Mika – chan, sebaiknya kamu
memberikannya sendiri saja” Minako seperti terpaksa berbicara seperti itu agar
Mika pergi
“aku tidak bisa menghubunginya,
kumohon”
“maafkan aku Mika - chan” Minako
memilih masuk sementara Mika masih menunggu hingga larut malam.
“Hiro, Mika masih menunggu di
luar... apa kau terus seperti ini?” namun Hiro masih terpaku melihat Mika dari
kamarnya tanpa bersuara sedikitpun, ia hanya mengucapkan “hati – hati di jalan
Mika” ketika melihat Mika pulang...
Mika pulang dan melihat ibunya
khawatir karena sampai sekarang ayahnya belum pulang.
Paginya, Nozomu – Aya menemuinya,
mereka bilang weekend ini rumah Hiro kosong dan mengajaknya untuk berpesta
bersama. Nozomu lalu menemui Hiro di
atap gedung
Hiro berbalik dengan tatapan serius
ke arah Nozomu “Nozomu,aku minta bantuanmu..”
Mika tiba di rumah Hiro dan kaget
melihat pesta yang kayaknya atmospherenya untuk anak – anak berandalan. Hiro
menghampiri Mika dan memperkenalkan Mika ke depan teman – temannya
“hoi! Ini pacarku, Mika!!!! Yeyyy~~
!!”
Mika hanya duduk dia melihat teman –
teman Hiro berpesta kayak orang gak beres. Mereka semua nginap di rumah Hiro,
Nozomu yang tertidur tiba – tiba nge-kiss Mika! Mika kaget dan segera mencuci
mulutnya, dan tentu saja... shock
Ia kembali ke ruangan dan sangat
kaget melihat Hiro juga nge-kiss cewek lain!! Mika mulai menteskan air mata dan
berlari pulang....
Hiro menatap keluar jendela sambil
menahan air mata melihat Mika “Mika, hati – hati di jalan ini suah larut..
maafkan aku...” sedangakn Nozomu juga menahan tangisnya, ia sengaja nge-kiss
Mika karena Hiro menyuruhnya.
Paginya di sekolah, Hiro menyuruh
Mika ke perpustakaan.
“kita putus saja” dengan tatapan
dingin Hiro mengatakan itu, Mika tidak terima dan merasa ini sangat tiba –
tiba..
Hiro berusaha stay cool dan bilang
kalau ia melihat Mika kiss dengan Nozomu semalam,Mika yang tidak terima juga
menuduh Hiro kiss dengan cewek lain, dan apa jawaban Hiro?
“tampaknya ini sudah sangat
jelas,sebagai wanita kau mungkin tidak akan mengerti. Hubunganku dan kau hanay
ku anggap permainan, tentu saja aku masih ingin bermain – main dengan cewek
lain.”
Mika menangs melempar cincinnya ke
arah Hiro dan berlari pergi, sementara hal yang smaa juga terjadi pada Hiro, ia
diam – diam merasa sangat sedih telah melakukan hal ini pada Mika.
Hiro, ayo kita berbicara lagi sepulang sekolah. aku akan
menunggumu di perpustakaan.. aku tidak mau berpisah denganmu,
Mika
Mika menunggu seharian di
perpustakaan hingga larut malam namun Hiro tidak datang. Mika pulang dan lagi –
lagi ia meihat ibunya duduk sendiri menatap makanan yang sudah disiapkan untuk
suaminya, namun ayah Mika belum juga pulang.
Mereka makan mersama dan Mika
melihat wajah ibunya sedih dan kursi ayahnya yang masih kosong lengkap dengan
makan malam yang belum di sentuh.
“ibu, besok bungkuskan makanan ayah
saja untuk makan siangku besok yah ^^” Mika mencoba menghibur ibunya
Hiro, ini email terakhirku. Mari bicara sekali lagi dan
buatlah ini jelas. Aku tidak mau berpisah denganmu, besok sebelum ke sekolah
aku akan menunggumu di tempat yang paling kau sukai. Jika kau tidak datang maka
aku benar – benar menyerah..
Mika
Mika menungu Hiro yang datang hampir
tengah hari, Hiro melarangnya untuk mendekatinya karena ia pikir sudah tidak
ada yang perlu Mika bicarakan dengannya.
“tapi kupikir kau ke sini karena kau
masih ingin bersamaku,kan?! Aku tidak ingin berpisah Hiro..” Mika mulai
mengeluarkan air mata, Hiro dengan dingin berkata kalau ia tidak akan lagi mengelap air mata Mika sambil melemparkan
cincin Mika yang kemarin.
“Bye” Hiro pergi sementara Mika
masih terisak dan berusaha mengejar Hiro...
Hiro..kau adalah cinta pertamaku, aku tidak tahu
abgaimana cinta berakhir dan jika aku tahu akhir itu sepedih ini aku tidak akan
jatuh cinta, ya.. aku tidak akan jatuh cinta.... lagi
Ayah dan ibu Mika bertengkar. Ayah
Mika berniat menjual rumah mereka demi menyelamatkan bisnis dan ibu Mika tidak
setuju.
“aku pulang” Mika yang dari tadi
melihat orangtuanya berseteru mulai kesal. Orangtua Mika salah tingkah dan pura
– pura tidak ada yang terjadi
“Mika, ayah menghubungi berapa kali.
Kau bolos lagi ya? Apa kau keluar bersama Hiro?”
“aku sudah putus dengan Hiro” Mika
mulai mentihkan air matanya lagi dan membuat orangtuanya tidak percaya.
Besoknya, ayah Mika bertemu dengan
Hiro. Ayah Mika dengan hati tulus menanyakan apa sebenarnya yang Hiro lakukan.
Hiro cuek bilang kalau ia memutuskan Mika karena sudah bosan.
“kau! Sewaktu putriku hamil kau bahkan
berjanji akan membahagiakannya, dan ketika ia kehilangan bayinya ini yang kau
lakukan? Apakah ini terlihat sesederhana yang kau pikirkan?”
“ya, boleh aku pergi? Anda sangat
membosankan”
Ayah mika kesal dan memukul Hiro
“aku...aku salah menilaimu waktu itu!”
Setengah tahun kemudian....
Di festival sekolah... Mika berpas
pasan dengan Hiro, Hiro tidak bergeming melihat Mika dan berjalan sombong
mengangkat dagu.. sementara Mika menguatkan diri dan terhenti langkahnya ketika
melihat Hiro.
Di kamarnya, Mika meletakkan cincin
di atas fotonya bersama Hiro, Mika menganggap barang – barang itu adalah
kenangannya bersama Hiro, “Bye.. Hiro” lalu menguncinya rapat – rapat di dalam
laci.
December 24...
Aya mengajak Mika party di rumahnya,
Aya memperkenalkan Mika ke teman – temannya yang lain dan berharap Mika akan
melupakan Hiro dan menemukan hati yang baru.
Tiba – tiba lampu mati dan suara
jail “jingle bells.. jingle bells.. bla .. bla...” terdengar.
“aku Yuu” Yuu tiba – tiba nongol dan
memberikan Mika kado ^^. (yang jadi Yuu ternyata Abe tsuyoshi yang pernah main
di hana Yori Dango)
Aya dan teman – temannya yang lain
asyik bermain sementara Mika hanya duduk di sofa, Yuu mencoba menghibur Mika
dan bertanya apa yang paling diinginkan Mika dari seorang cowok.
“aku ingin dia datang dan memberiku
bucket bunga penuh dengan baby’s breath
dan bilang kalau ia mencintaiku,”
“baby’s breath? Apa itu?”
“bunga berwarna putih dan kecil
(bunga yang dulu diberikan Hiro pas Mika ulangtahun), jika kau tidak tahu
berarti kau tidak populer di mata cewek”
Jam berdetak hampir menunjukkan
angka 12 “christmass Eve”, Mika bergegas pergi ke tempat bayinya dulu.
“kau mau kemana? Kau punya pacar
untuk ditemui ya?” Yuu banyak tanya
“tidak, aku ingin menemui orang yang
lebih penting di hidupku”
“kalau begitu biar kuantar, mobilku
ada di luar” Yuu menwarkan diri tapi Mika menolak
Mika berjalan menuju tempat si bayi,
langkahnya tiba – tiba terhenti ketika melihat Hiro yang berdoa dan membuat
boneka salju untu bayi mereka.
“Hiro, apa yang kau lakuakn di sini?
Kupikir kau sudah lupa..”
“oh, Hi .. lama tidak berjumpa” “akhir
– akhir ini kau tidak pernah datang ke sekolah”
“ah~ itu membosankan” Hiro salah
tingkah dan berusaha pergi menghindari Mika
Mika menghentikan langkahnya, air
matanya kembali jatuh dan menanyakan kenapa mereka berakhir seperti ini? Apa
tidak bisa kembali seperti dulu lagi? “topi itu.. mengapa kau
memakai topi itu?
Katanya kau tidak suka”
“aku hanya ingin kau membenciku..”
Hiro berlari pergi
Mika mengejarnya dan Hiro mulai
hilang dari pandagannya, hanya jejak kakinya saja yang terlihat di pertigaan
jalan, kini Mika di hadapkan dengan 2 pilihan... jalan yang dilalui Hiro atau
jalan kehidupannya yang baru..
Mika mulai mengingat kembali semua
kenangannya bersama Hiro.. saat Hiro memberikannya bunga, saat mereka berjanji
akan datang setiap Christmass Eve setiap tahunnya...
Jika waktu itu aku memilih jalan yang lain.. akankah
nasib akan berbeda? Mika menguatkan diri dan
berjalan ke jalan hidupnya yang baru.
Dari kegelapan Hiro memperhatikan
Mika dan berharap Mika selamat sampai di rumah, ia kemudian batuk dan jatuh tersungkur,
ia menangis sambil memegangi cincin yang masih melekat di tangannya.
Yuu tiba – tiba muncul, ia pura –
pura tersesat dan beralasan kalau salju sangat lebat dan akan lebih baik jika
ia menjemput Mika.
“haa... ini takdir ^^.. aku tersesat
dan bertemu denganmu” yuu banyak bicara
Mika terdiam dan dalam hati berkata
kalau ini bukan takdir, ini adalah
rencana si bayi untuknya, ini seperti si bayi sedang berkata “ibu sedang
sedih.. aku juga sedih”
.hyo rin, kapan nih lanjutannya di posting?
BalasHapus@rekhaikmy:sementara dalam tahap pengerjaan ^^, sabar ya.. hwehehehe :3
BalasHapusmakasih sudah berkomentar ^^
ceritanyaaa...
BalasHapussedih bangettttttt >_<
seruan the movieny yachh!!
BalasHapus