Tae Suk akhirnya tau kalau bibi Choi ternyata Eun Suh. Ia
kesal dan meras telah dibodohi,Eun Suh membela diri kalau ia melakukannya
karena ia tau kalau Tae Suk playboy.
“kau bilang kau punya 2 anak”
“ya tuan, tapi waktu itu aku hanya bilang dengan 2 anak,
bukan punya 2 anak”
Eun Suh lalu permisi karena bosnya bisa saja marah kalau
ia bolos kerja, “tuan..itu cukup menarik..releting anda~” Eun Suh lalu pergi
sambil menahan tawanya, sementara Tae Suk curi – curi pandang ke celananya
sambil menahan malu.. “HEI KAU! Resleting ku tidak terbuka, beraninya kau
menipuku!” hahahaa
Lain lagi di tempat pertunangan Jun Suh dan Yumi. Mereka
sibuk dengan urutan prosesi pertunangan, Yumi menanyakan apakah Jun Suh sudah
menemukan cinta pertamanya, “belum,aku belum menemukannya”
Mereka lalu pergi ke sebuah rumah, rumah tersebut hadiah
Yumi untuk Jun Suh “mana ada orang yang bertunangan lalu perempuan memberikan
hadiah rumah ke laki – laki?” Jun Suh sedikit keberatan namun Yumi bersikeras
agar Jun Suh menempatinya sampai mereka akhirnya menikah.
“kau ingat Ji Han? Dia menyewa gedung tua Sekolah di
Sokcho, jadi aku akan membantunya di sana dan mengajar di perguruan tinggi
dekat situ ”
Han Tae Suk masih tidak percaya apa yang dialaminya tadi,
ia lalu menghubungi Eun Suh dan menyambungkannya ke Jun Suh.
Tae Suk sengaja memperdengarkan pembicaraannya bersama
Jun Suh pada Eun Suh. Tae Suk bicara panjang lebar menjelek – jelekkan Eun Suh.
Mulai dari Eun Suh yang mengaku umur 22 tahun tapi wajahnya seperti tante –
tante gemuk, dan sama seklai tidak sebanding dengan tipe wanita ideal Tae Suk.
“hei,apa yang kau bicarakan? Apa ini tentang wanita
lagi?” Jun Suh mulai bicara dan Eun Suh kaget, sepertinya suara itu familiar
dengannya
“oh! Selamat atas pertunagannmu....”
Eun Suh tiba – tiba menutup telponnya karena teman
kerjanya datang, ia khawatir bisa dicap penguntit. Sayang...tepat setelah Eun
Suh menutup telpon Tae Suk melanjutkan kata – katanya “....Yoon Jun Suh”
Tae Suk bermain goolf bersama petinggi Hotel, petinggi Hotel mengingatkan kalau minggu depan adalah ulangtahun ibunya. Tae Suk dengan
wajah cuek malah bergumam kalau ibunya pasti tidak senang melihatnya datang.
Tae Suk lalu diminta menandatangani data personal tamu Hotel. Ia lalu melihat kalau pelanggan VIP seperti dirinya bisa mendpatkan
pembantu pribadi, dengan senyum sinis ia lengsung mengingat Eun Suh.
Di kalangan rekan kerja Eun Suh...semua sibuk bergosip
tentang Tae Suk, putra bungsu direktur Hotel yang sering mengacau tinggal di
sini.
Manager baru tiba dan membubarkan rombongan tukang Gosip.
Manager baru, Kim Moon Jung datang dengan wajah sinis. Ia memperingatkan
seluruh pekerja untuk bekerja dengan baik dan menceritakan semua detail
pekerjaan padanya..
“ah~ yang utama..kalian tidak boleh memiliki hubungan pribadi
dengan tamu. Apa kau mengerti...Choi Eun Suh ” kata manager sambil memegang
pundak Eun Suh sinis.
Eun Suh kesal dan menghampiri Tae Suk di kolam
renang, “kenapa aku jadi pembantu
pribadimu? Aku kan hanya bertgas di bagian operator..kumohon cabut permintaanmu.
Bahkan aku hanya paruh – waktu di sini...”
Eun Suh juga menjelaskan kalau rekan kerjanya bahkan
mulai curiga kalau ia punya hubungan pribadi dengan tamu. “bagaimana jika aku
dipecat? Apa kau akan bertanggung jawab?”
“tanggung jawab aapa yang harus aku ambil huh?”
“maaf tua..aku yang salah..aku keliru..seharusnya
pembicaraan seperti ini hanya untuk manusia” Eun Suh kesal dan pergi. Tae Suk
kesal dirinya dibilang bukan manusi, ia lalu teriak dan tersenyum geli “bibi
Choi..bersiaplah..aku butuh pembantu 24 jam sehari!”
Di rumah Yumi... Jun Suh dan Yumi memandangi lukisan
pantai.
“kau melukisnya saat masih SMP kan?”
“ya..ini pantai dekat rumah kami dulu, aku hanya sekali
ke sana dengan adik ku.”
“Shin Ae?”
“bukan..dia....adik sepupuku (Eun SUh)”
Jun Suh menjelaskan kalau ia sudah tidak lagi berhubungan
dengan adik sepupunya karena mereka putus kontak saat ia pindah ke Amerika. Jun
Suh lalu mengajak Yumi ikut bersamanya ke Sokcho dan mengunjungi Tae Suk.
Lain lagi di Hotel..
Tae Suk sudah melancarkan aksinya, ia menelpon Eun Suh
dan menyuruhnya datang sambil membawa Pizza dalam waktu 3 menit. Eun Suh datang
dengan nafas terengah engah, sementara Tae Suk pura – pura mandi.
Eun Suh melihat seluruh ruangan kotor, ia berinisiatif
membersihkannya. “wah bagus sekali” kata Eun Suh melihat jam tangan Tae Suk
lalu menyimpannya kembali.
Seluruh ruangan hampir bersih tapi tae Suk masih saja
mandi, hahahaha. Eun Suh kesal dan dia juga punya ide jail. Ia meletakkan saus
sambal di pizza Tae Suk lalu kembali ke ruangannya.
Tae Suk selesai mandi dan tertawa puas mengerjai Eun Suh,
tanpa melihat kanan kiri dan bentuk Pizzza, Tae Suk melahapnya dan “apa ini?”
ia setengah mati menahan pedas ^^
Tae Suk VS Eun Suh belum usai...
Tae Suk memanggil Eun Suh dan pura – pura mencari jam
tangannya yang tiba – tiba hilang. Eun suh mengaku kalau ia tadi menyimpannya
di atas koran dengan baik.
“bagaimana ini? Itu pemberian ibuku dan aku harus
memakainya di pesta ulangtahunnya malam ini”
Eun Suh panik dan segera mencari jam tangan itu di tempat
penampungan sampah, sementara tae Suk tersenyum geli melihat Eun Suh. Ternyata
jam tangan tersebut tidak hilang, tae Suk menyembunyikannya di sela – sela sofa
^^
Eun Suh bersusah payah mencarinya “aku pasti orang yang
sial! Aku juga pernah dituduh mencuri jam tangan (waktu SMP oleh Shin Ae)”, ia
menyerah dan menemui Tae Suk.
“maafkan aku tuan, aku tidak bisa menemukannya. Sementara
ini pakai jam ini dulu” Eun Suh lalu menyodorkan jam tangannya.
Eun Suh juga bilang, ia akan menggantikannya, walau harus
nyicil ^^
“bagaimana ya? Mungkin sekitar 4 ribu dollar” kata Tae
Suk sambil memperlihatkan jamnya
Eun Suh bersyukur karena jam tangan itu akhirnya
ditemukan, tapi Eun Suh tiba – tiba sadar kalau ia dikerjai
“hahaha... ini hanya bercanda saja!”
SPLASHHHHH
Eun Suh menyiramkan air ke wajah tae Suk dan dilihat oleh
tamu yang lain. Eun Suh menangis dan memarahi Tae Suk “aku mencari di seluruh
kantung sampah dan anda bilang ini hanya lelucon? Aku benci orang – orang
seperti anda..... maaf tuan, aku permis” eun Suh pergi sambil menyeka air
matanya
Manager berpas – pasan ketika Eun Suh akan pulang, ia
melirik Eun Suh dengan sinis dan menuduh kalau sikap Eun Suh yang suka dekat –
dekat dengan tamu akan merusak citra pegawai yang lain “cih! Dnegan cara itukah
kau berniat merubah kehidupanmU?”
Tidka diterima dikatai seperti itu Eun Suh kesal dan
menyuruh manager menjaga ucapannya.
Eun Suh pulang ke rumahnya, ia tiba – tiba bersembunyi
melihat kakaknya datang bersama seorang lelaki tua. Rupanya lelaki tua tersebut
ingin menikahi Eun Suh, tentu saja ini ulah kakaknya yang seolah menjual
adiknya ke pria butek!
Nyonya Choi kesal dan menyuruh lelaki tua itu pergi,lalu
memukuli kakak Eun Suh.
Eun Suh meminta ijin ke ibunya kalau mulai besok ia akan
tinggal di Hotel dan akan pulang tiap akhir pekan
Nyonya Choi meminum soju untuk menenangkan pikirannya, ia
tidak tahu harus berbuat apa, ia tidak kuasa menolak orang tua itu karena orang
itulah yang banyak membantu keluarga mereka, termasuk membangunkan toko kecil
ini. Ia juga tentu saja tidak rela melihat putrinya harus mneikah dengan orang
seperti itu.
Eun suh memeluk ibunya, “biarkan aku tinggal lebh lama
dengan ibu.....sedikit lebih laam bu.. (maksudnya jangan nikahkan dia)”
Nyonya choi menangis dan bergumam jika saja ia dulu
mengembalikan Eun suh pada nyonya Yoon.
Eun suh masuk ke kamarnya dan mengemasi barangnya. Ia
lalu membuka sebuah box kecil berisi gelas. Eun Suh mengambil gelas milik
kakaknya dan menangis... “oppa...oppaa...”
Sementara itu di lain tempat, Jun Suh juga memegang gelas
dan mengingat Eun Suh. Ji han lalau datang dan mengajak Jun Suh berkeliling
sambil memotret.
Mereka pergi ke dermaga dekat rumah Eun Suh. Ji han sibuk
memotret sedangkan Jun Suh iseng menyebrang ke daratan sebelah.
Tanpa disadari..perahu yang ia tumpangi berpas – pasan
dengan yang ditumpangi Eun Suh. Jun Suh lalu melihat ke arah Eun Suh yang
sebagian wajahnya tetrutup oleh payung... Jun Suh sadar kalau wajah itu
tidakasing baginya.
Ia mencoba mencari gadis yang ia lihat tdi..namun
sayang..Eun Suh sudah pergi menuju Hotel.
Jun Suh melihat –lihat hasil jepretan Ji Han dan WOALLA!!
Ia melihat foto gadis yang ia cari, dengan segera ia menemui Tae Suk.
“ada apa? Kau nampak tergesa - gesa”
“boleh aku tingga di sini sementara? Sepertinya aku
menemukan apa yang aku cari”
Tae Suk mengembalikan ponsel Jun Suh yang ia pinjam dan
kunci kamarnya.ia mengingatkan kalau Jun Suh bisa menggunakan fasilitas apapun
tapi ia harus menjauhkan tangannya dari pembantunya.
Jun Suh tersenyum geli melihat ekspresi Tae Suk yang
seolah menyukai pembantunya. Tae suk mengelak dan bilang kalau ia tidak serius
dan ini hanya pemrainan.
Tae Suk lalu menemui Eun Suh. Susasa agak kaku,
“temanku akan tinggal untuk sementara di sini, dan aku
akan pergi. Tolong juga siikan baterai ponselnya”
Tae Suk lalu memamerkan jam tangan barunya “coba
lihat..bagus kan? Aku mendapatkannya dari seseorang, katanya ini hadiah!
Waaahh..lihat ! ini bahkan punya tanggal dan stopwatch, aku lebih menyukai ini
daripada jam yang dulu” Eun Suh tidak tahan menahan tawanya ^^
Tae Suk tersenyum dan meminta maaf, “untuk kemarin..aku
benar – benar minta maaf”
Eun Suh membersihkan kamar Tae Suk dan mengisi baerai
ponsel teman Tae Suk yang ternyata kakaknya dan meninggalkan sebuah sticky-note.
Jun Suh pulang dan melihat sticky-note, Jun Suh melihat nomor pages (semacam HP
tapi bukan Hp) yang belakangnya mirip dengan tanggal lahirnya 0215
Keeseokan harinya..Jun Suh masih berusaha mencari Eun
Suh, ia lalu beristirahat di sebuah kedai yang ternyata rumah Eun Suh!
Ponselnya tiba – tiba lowbat, ia lalu menelpon Eun Suh.
Eun Suh melihat ada pangilan di pagesnya dan kaget
melihat angka 0215 yang ternyata no hp Jun Suh. Eun Suh menelpon ulang Jun Suh,
ia makin tekrejut mendengar suara Jun Suh yang kedengaran sangat familiar..
“aku akan menunggu di lobi..tuan bisa memberikan ponsel
anda dan akan saya isi ulang”
Jun Suh segera menuju Hotel, nmaun tiba – tiba ibu Yumi
menelponnya dan menyuruhnya segera kembali ke Seoul sementara Eun Suh menunggu
Jun Suh sedari tadi......
Yumi jatuh sakit karena tidak mendapat kabar dari Jun Suh
(yup! Yumi memiliki fisik yang lemah).
yumi memegangi tangan Jun Suh dan tidak melepaskannya ^^
sementara itu..Eun Suh yang daritadi menunggu mulai khawatir, ia lalu pergi ke
kamar tae Suk untuk mengecek.
Eun Suh terkejut melihat Tae Suk tiba – tiba ada di dapur
sambil minum – minum.
“maaf,aku tidak tahu kalau tuan ada di sini, aku segera
pergi..permisi”
“jangan pergi! Aku senang kau datang” tae Suk menahan Eun
Suh
“m..maaf..apa kau membutuhkan sesuatu?” Eun Suh rada
takut
“kau sangat cantik..ah! apa yang salah dengan mataku
y??”Tae Suk kesal dengan dirinya sendiri
Eun Suh penasaran mengapa tae Suk minum – minum. Tae Suk
menjelaskan kalau ia baru saja menghadiri pesta pernikahan ibunya... “ah~
sepertinya ini pernikahan kelimanya!”
Bukannya anda menghadiri pesta ulangtahun“
“ah~ itu ibuku yang stau! Ibu yang menikah adlah ibu
kandung yang membuangku, dan ibu yang ulangtahun adalah ibu tiri yang tidak
suka padaku”
Tae suk kesal..mengapa ia menceritakan semua ini pada Eun
Suh, “siapa kau? Menurutmu siapa dirimu ini? Kenapa kau menarik perhatianku?
Kau sudah tahu rahasiaku..berarti kau punya 1 hutang padaku” tae Suk menatap
Eun Suh
Eun Suh takut dan permisi pergi. Tae Suk tiba – tiba
menariknya “pergilah malam ini bersamaku..i’ll be gentle”dan.. well~ u can see
^^
Eun suh memukul Tae Suk dan berlari keluar dengan pakaian
yang compang camping. Kebetulan manager lewat dan melihatnya....kesalahpahaman
kembali terjadi..
Eun Suh berjalan sambil menangis, pagesnya berbunyi dan
itu adalah Jun Suh
“maaf aku tidak menemuimu tadi, sekarang aku ada di
Seoul..teman..temanku sakit (padahal tunagannya yang skait..ckckckckck)”
“aku agak sedikit kesal tadinya, tapi sekarang tidak apa
– apa,itu...4 digit nomor hp anda sama dengan omor pagesku..itu adalah angka
ulangtahun kakakku”
“benarkah, 4 digit angka itu adalah angka ulangtahunku.
Apakah kau baik – baik saja?”
Eun Suh mengelak dan bilang suaranya kedengaran serak
karena hujan, ia lalu menanyakan apa yang sebenarnya dilakukan Jun Suh di sini
“aku mencari adikku”
“apa tuan sudah menemukannya?”
“belum....”
Paginya...Yumi dan Jun Suh duduk bersama dan memandangi
lukisan pantai, Jun Suh lalu mengajak Yumi ke pantai dan bilang ia akan
menggambar wajah Yumi di pasir.
Sementara itu,Tae Suk kaget melihat pembantu baru muncul.
Pembantu itu bilang kalau Eun Suh sekarang pasti sedang kencan buta dengan
lelaki tua
Tae sung mengunjungi daerah tempat tinggal; eun suh dan
terkejut melihat kondisi rumahnya. Tae sung tiba – tiba bersembunyi mleihat Eun
Suh datang bersama kakaknya.
Ia mengikuti Eun Suh yang ternyata menemui si lelaki tua.
Tae Suk mendengar pembicaraan merka kalau Eun Suh akan dinikahi oleh lelaki
itu.
Tae Suk berlari ke arah mereka dan menarik tangan Eun Suh pergi dari
situ.
Mereka lalu ke pantai...
“kau bolos kerja dan sekarang pergi berkencan dengan
lelaki seperti itu?”
“dan karena siapa ini semua terjadi? Harga diriku terasa
terinjak – injak setiap melihatmu!”
Eun Suh sambil menahan airmatanya bercerita kalau
keluarganya dililit hutang dan lelaki itulah yang banyak membantu keluarga
mereka. Kakaknya yang terlibat dalam perkelahian cedera dan tidak bisa bekerja,
sekarang ia sudah dipecat gara – gara insiden semalam..
“aku dipecat dan tidak ada lagi tulang pungung eluarga.
Seseorang lalu datang dan membantu bahkan menyukaiku dan rela membeliku! Apa
seharusnya aku tidak bersyukur?”
“berapa? Berapa nilaimu! Akan aku bli kau!” Tae Suk kesal
Eun Suh menampar
Tae Suk dan menangis “di pantai ini, aku punya kenangan yang berharga
dengan seseorang. Ini sangat menyedihkan karena aku datang ke tempat ini
bersamamu. Aku tidak ingin melihatmu lagi!”
Eun Suh pergi meninggalkan Tae Suk. Ia lelu melihat seseorang di loket tiket yang
terlihat mirip kakaknya...
“Oppa?
bersambung...
jangan lupa memberikan komentar setelah membaca ya ^^...
biar Hyo Rin tetap semangat ngelanjutin nulis Sinopsisnya..
salam Hoii! Hoii!
makasih... ^^
BalasHapusAyoooo... smangattt... mana lanjutannya nih....!
BalasHapusLanjutannya donk kakk.....!!!! Ayo semangat nulisnya!!! :)
BalasHapusTae tsuk..so sweet
BalasHapus