Eun Suh berjalan meninggalkan Tae Suk,
ia lalu melihat seseorang yang terlihat seperti kakaknya “Oppa....?” Eun Suh
mulai menitihkan air matanya dan mengejar mobil Jun Suh.
Jun Suh dan Yumi sampai di pantai,
“wah..ini benar – benar terlihat seperti yang kau lukis”..seketika ingatan Jun
Suh kembali saat ia dan Eun Suh bermain di sini.
Mereka melihat Tae Suk dan bingung
untuk apa tae Suk berada di tempat seperti ini.
Tae Suk cerita pada Jun Suh kalau ia
habis di tampar oleh Eun Suh. “pembantumu itu? Kau benar – benar! Dia terlihat
seperti gdis yang baik..jangan bermain – main dengannya.”Jun Suh tiba – tiba
kesal,padahal ia sendiri tidak tahu siapa wanita itu sebenarnya
Yumi menagih janji Jun Suh yang akan
menggambarnya di pasir. Jun Suh mulai menggambar Yumi, dan tanpa ia
sadari..dari kejauhan Eun Suh dengan air matanya mengamatinya sedari tadi..
“sudah selesai”
“apa ini aku? Ah~ jelek sekali” kata Yumi yang hampir gak
ada bedanya dengan kata - kata Eun Suh dulu..
Sementara itu..Eun Suh makin yakin
kalau yang ia lihat benar – benar kakaknya. Ia berlari sekuat tenaga dan
memeluk kakaknya “oppa...”
“Eun Suh..?” Tae Suk heran melihat Eun
Suh
“Eun Suh? Apa ini Eun Suh ? apa
iniadikku Eun Suh?” kata Jun Suh
Semua kembali ke tempat Ji Han. Ji Han
bertanya pada Yumi apa Yumi tidak tahu kalau Jun Suh punya sepupu (Eun Suh). Yumi tidak tahu apa –
apa tentang Eun Suh,sama halnya dengan Tae Suk yang hanya tau kalau Eun Suh
adalah pegawai di hotelnya.
Jun Suh dan Eun Suh duduk bersama,
“aku tidak tahu kalau kau yang ada di hotel waktu itu... kakak macam apa aku
ini?”
Jun Suh dengan wajah sedih dan
khawatir terus menanyakan kabar Eun Suh..apa keluarganya selama ini baik
padanya..apa dia bisa hidup dengan baik...
Eun Suh dengan senyumannya bilang
kalau ia sangat bahagia dengan keluarganya “ibu dan kakak sangat
menyayangiku..kakak memang masih telribat perkelahian..tapi ia tidak pernah
memukulku ^^. Ah~ mereka sangat menyayangiku”
“aku dengar keluargamu pindah ke
Seoul”
“ah~ itu..keluargaku miskin..tapi kami
bahagia kok ^^... apa kakak menghawatirkanku?
Apa sangat menghawatirkanku? Apa sangat sangat menghawatirkanku?”
Eun Suh senang mendengar itu, Jun Suh
lalu memegang tangannya dengan raut
wajah sedih mendengar kehidupan Eun Suh
“bagaimana dengan ibu dan ayah? Apa
mereka sudah kembali dari Amerika?”
“mereka akan kembali dalam waktu dekat
ini”
“oppa..aku merindukan kalian semua...aku
sangat senang..aku sangat senang..ku kira aku tidak bisa menemuimu lagi...”
Jun Suh menghampiri Yumi, Eun Suh
sudah diantar Tae Suk pulang ke rumahnya. Yumi bertanya siapa Eun Suh, Jun Suh
hanya menjawab kalau Eun Suh sepupunya.
“dia terlihat sangat cantik..”
“apa kau cemburu?” Jun Suh menggoda
Yumi.
Sementara itu...Tae Suk mengantar Eun
Suh pulang.Tae Suk terus – terusan ngomong tidak percaya kalau Eun Suh ternyata
sepupu teman baiknya.
“Eun Suh..ayo kita mulai dari awal.
Maafkan aku selama ini! Dan bisakah kau mulai dari sekarang menganggapku teman
baik sepupumu?”
Tae Suk menyinggung maslaah dipecatnya
Eun Suh, “apa kau memberitahu oppa tentang itu? Kumohon..jangan memberitahu
kalau aku dipecat dari pekerjaan”
Eun Suh khawatir kalau kakaknya sampai
tahu dia menganggur, ia juga bilang kalau ia harus mendapatkan pekerjaan itu
kembali. Otomatis ia meminta Tae Suk menjelaskan semuanya pada manager Kim.
“aku tidak pernah memohon atau meminta
maaf pada siapapun! Tapi....apa itu penting? Apa itu sangat penting bagimu?”
Tae Suk dan Eun Suh menemui manager
Kim. Tae Suk menjelaskan kaalu ia dan Eun Suh tidak melakukan apa – apa.
Manager Kim bersikeras kalau ia tidak memecat Eun Suh tetapi Eun Suh yang
keluar sendiri.
“apa kau tahu temamu yang lain harus
bekerja keras karena kau bolos!? Dan sekarang kau memanggil “priamu” untuk
menjelaskannya?”
Tae Suk tidak teirma Eun Suh dibilangi
seperti itu, ia balik memaki manager Kim sebagai orang yang tidak pernah
berkencan dan perawan tua yang iri pada gadis cantik seperti Eun Suh.
Eun Suh kembali ke rumahnya dengan
wajah lesu. Ibunya sedari tadi menunggunya dan menhawatirkan Eun Suh
“apa Jong Chul (kakak kandung Eun Suh)
membawamu pada pria tua itu?”
Jong Chul tiba – tiba datang dan
memukuli Eun Suh di depan banyak orang.
“dasar adik tidak tau di untung! Aku
kehilangan pekerjaanku gara – gara kamu!”
Ibu datang dengan sendok nasi dan
memukuli Jong Chul, keributan terjadi dan semua orang memperhatikan mereka.
Jong Chul pergi dan akan segera
kembali lagi untuk menghajar Eun Suh. Ibu khawatir menyuruh Eun Suh untuk
sementara pergi dari rumah.
“tenang saja bu..aku punya banyak
teman ^^” Eun Suh berusaha menghibur ibunya.
Eun Suh bergegas pergi kabur dari
rumah, ia bingung harus pergi ke mana. Ia menelpon seseorang di telepon umum
tapi tidak ada yang menjawab.
Pagi hari di sekolah....
Jun Suh meregangkan badannya dan menghirup udara
segar. Ia terkejut melihat Eun Suh sudah ada di depan sekolah dan tas di
tangannya.
“selamat pagi oppa...apa aku terlalu
pagi datang ke sini ya ^^”
“Eun Suh..”
“ibu dan kakakku tau kalau oppa
datang, makanya dia mneyuruhku untuk tinggal lebih lama bersamamu..apa idak apa
– apa?”
Jun Suh melihat ada lebam di pipi Eun
Suh dan lehernya, ia lalu menggandeng Eun Suh masuk ke sekolah.
Jun Suh mencari obat untuk Eun Suh, ia
kesal dan sedih melihat keadaan Eun Suh seperti sekarang ini,padahal dulu ia
biasa hidup dilindungan oppanya. Sementara Eun Suh,ia mencui mukanya dan kaget
melihat lebam di sana sini.
Eun Suh menemui Jun Suh dan mengaku
kalau sebenarnya ia kabur dari rumah.
“sebenarnya kakakku..”
“sudah. Tidak perlu
diceritakan..tinggalah bersama oppa.”
Jun Suh menemani Eun Suh tdiur siang.
Ia mengelus rambut Eun Suh dan wajah
lebamnya. Jun Suh terus menyalahkan dirinya yang tidak bisa berbuat apa – apa
untuk Eun Suh.
“Eun Suh..maafkan oppa, mulai sekarang
tidurlah yang nyenyak.. “selamat pagi...selamat malam..” oppa ingin sekali
mengucapkan semua kata – kata itu ketika kau bangun dan tidur”
Jun Suh lalu menemui Jang Chul
yang istirahat sambil minum soju.
PLAKKKK! Jun Suh tanpa basa basi memukul Jang Chul
“siapa kau..berani – beraninya kau
memukulku!”
“aku...Yoon Jun Suh, kuperingatkan.
Jangan sekali – kali kau menyentuh adikku. Kau akan tahu akibatnya!”
Eun Suh dan jun Suh berbelanja
bersama. Eun Suh berencana memasak untuk meraykan hari pertama jun Suh
mengajar. Mereka berjalan sambil membicarakan tentang keluarga
Jun Suh dan Eun suh sepakat kalau
mereka akan berpura – pura sebagai sepupu. “bagaimana dengan Shin Ae?”
“dia sangat ambisius dan pekerja
keras. Sebentar lagi ia akan kembali ke korea setelah mendapat MBA”
“MBA? Apa itu?”
Jun Suh makin yakin kalau kehidupan
Eun Suh berantakan, bahkan untuk gelar sarjana seperti MBA pun Eun Suh masih
asing.
Mereka sampai di sekolah dan ternyata
Yumi sudah ada dan lengkap dengan masakannya.
“halo..” Eun Suh menyapa Yumi canggung
Yumi menjelaskan kalau ibunya terlalu
banyak membawa bahan makanan dan lebh baik kalau di masak dan dimakan bersama.
“jadi..sampai kapan kau akan tinggal
di sini?”
“Eun Suh akan tingal bersamaku” Jun
Suh langsung menjawabnya”sekarang ia
tidak punya tempat tinggal”
“baguslah..dengan begitu aku sudah
tidak khawatir lagi melihatmu tinggal sendirian”
Jun Suh mengantar Yumi ke hotel.
“kenqapa kau tdiak bilang kalau Eun
Suh akan tinggal bersmamu?”
“maaf, ini terjadi begitu saja..”
“baguslah..dengan begtu Eun Suh bisa
jadi mata – mataku dan kau tidak bisa melirik ke gadis lain”
Yumi lalu menanyakan bagaimana kalau
akhir pekan ini mereka mengajak tae Suk dan Eun Suh ke rumah lama Jun Suh.
“bukannya dia sepupumu, dia pasti sering berkunjung ke rumah itu kan?”
Jun Suh menolak. Dalam hatinya ia
takutkalau Eun Suh terbawa memori alam dan sedih.
“aku tidak mau! Apa kau tidak bisa
tinggal lebih lama lagi?”
“mm..Eun Suh..dia sendirian di sana”
“ah benar. Seorang gadis sendirian di
tempat seperti tiu bisa berbahaya. Baiklah kau menang ^^” Yumi mencium jun Suh
dan masuk ke hotel.
Jun Suh berjalan pulang...mulai
mempercepat langkahnya...dan berlari. Ia ingin mengucapkan selamat malam pada
adiknya.
“Eun Suh..apa kau sudah tidur?” Jun
Suh mengetuk pinu kamar Eun Suh
“oppa..kau ..nerlari?” Eun Suh heran
melihat Jun Suh keringatan.
“ah iya.. Eun Suh..selamat
malam..tidur yang nyenyak”
Eun Suh hanya tersenyum
Pagi hari di hotel....
Tae Suk dengan style ala bos duduk dan
memarahi pegawainya. Ia meminta agar Choi Eun Suh dipekerjakan kembali dan
manager Kim dipecat.
Pegawai itu protes dan bilang
sebaiknya manage Kim tidak dipecat dan dipindahkan ke departemen lain.
“terserah kau..tapi pastikan aku tidak
melihatnya lagi. Kau juga sebaiknya
lebih baik apdaku, kau tau siapa aku kan?”
Tae Suk menyelinap menjadi salah satu
mahasiswanya ^^. Ia menghampiri Jun Suh
untuk mengucapkan selamat .
“mmm...ah~ ini agak sedikit
memalukan.. tapi..biskah kau bilang ke Eun Suh kalau aku pria yang baik?”
“tidak!”
“ayolah..sebagai best friend... bilang
kalau aku pantas mendampinginya...”
“kau benar – benar! Kau kan tidak
mungkin tinggal bersamanya terus. Daripada ia harus menikah dengan pria 40
tahun itu! Ah~ kau bhakan tdiak atu kalau dia dijodohkan kan?”
Mendengar itu Jun Suh makin khawatir,
seberapa menderitanya Eun Suh selama ini.
“benarkah? Aku diterima bekerja
kembali? Wah..syukurlah ^^.. tapi bagaimana kau membujuk manager Kim?”
“mmm...ya begitulah (padahal tae Suk
memeact manager Kim ^^), kau traktir aku amakn siang, oke?! Sebagai rasa
berterima kasih ”
Sementara itu Jun Suh dari jauh
memandangi mereka berdua..
Eun Suh kembali bekerja.....semua
rekan kerjanya melihatnya sinis dan mengindahkannya. Teman Eun Suh yang satunya
menceritakan kalau Manager Kim dipindahkan ke departemen kolam renang.. “ah~
kasihan sekali..iu sama saja kalau ia dipecat!”
Teman Eun Suh cerita kalau banyak
rumor yang beredar kalau Eun Suh asuk kerja karena ia dekat dengan direktur
hotel yang notabene putra bungsu si pemilik.
“kau tidak benar – ebanr mengenalnya
kan? Direktur baru itu.”
“tentu saja..diamna aku bisa
engenalnya? Memangnya siapa namanya?”
“aduh..siapa ya namanya.. m.... Han!
Han Tae Suk!”
Mendengar kata itu Eun Suh kaget dan
kesal, kebetulan tae Suk juga datang menghampirinya “hoi..Choi Eun Suh, selamat
datang kembali ^^. Aku dari tadi mencarimu”
Eun Suh kesal dan pergi. Tae Sung
mengejarnya dan bertanya apa yang salah dengan yang dilakukannya.
“jangan sentuh aku! Aku berfikir kalau
kau pria yang baik. Aku pikir aku membujuk Manager Kim”
“siapa yang bilang?” Tae Suk mulai
kesal
“apakah sangat mudah memecat orang?
Apa kau tdiak berfikir bagaimana nasib mereka? Aku sangat membenci anda,tuan”
“ya! memang beanr aku tidak
memperdulikan orang lain! Aku orang seperti itu! Apa yangs alah dengan caraku
menyingkirkannya. Aku MENYUKAIMU!..aku melakukannya karena aku MNEYUKAIMU!
Puas?!”
Eun Suh terkejut mendengar pengakuan
tae Suk, sedangkan Tae Suk memalingkan pandangan kesalnya dari Eun Suh.
Yumi dan Jun Suh sibuk mengatur barang
di rumah lamanya, sementara Tae Suk yang
tadinya kesal menunggui Eun Suh pulang kerja.
“kau kuantar pulang! cepatlah masuk!
Sebelum ada keributan di sini” tae Suk memaksa Eun Suh naik kemobilnya
“yang tadi..aku benar benar minta
maaf”
“aku tahu..kau bilang begitu (menyukai Eun Suh) karena kau marah kan? Aku tidak akan bilang pada Oppa, tenang saja.”
“aku tahu..kau bilang begitu (menyukai Eun Suh) karena kau marah kan? Aku tidak akan bilang pada Oppa, tenang saja.”
“ayo kita jelaskan padanya! Akan aku
bilang akalu aku benar – beanr mneyukaimu!!!!!!!!!!”
Tae Suk memutar arah mobilnya menuju
rumah lama Jun Suh.
“ini juga kota asalmu kan?”kata Tae
Suk
“tidak..aku tidak pernah pergi ke
sini” Eun Suh berbohong
Eun Suh diam – diam menangis,
mengingat semua kenangannya bersama Jun Suh saat masih SMP,sementara Tae Suk
hanya diam karena tdiak tau apa – apa
Sampai di rumah..Eun Suh hanya terpaku
melihat seisi rumah yangs ama persis ketika ia terkahir tinggal di rumah ini.
Tae Suk cerita kalau Jun Suh sering bercerita tentang rumah ini dan kenangan
indah saat masih SMP bersama adiknya.
Eun Suh berjalan ke ruang makan dan
ahtinya makin kalut. Ia mengingat saat merayakan ulangtahun ibunya..saat makan
malam bersama..dan saat ia berpamitan dnegan gelas – gelas...
Jun Suh dan Yumi datang, mereka kaget
melihat tae Suk dan Eun Suh sudah ada di rumah.
“oppa...” Eun Suh menangis dan nyaris
pingsan,
“CHOI Eun Suh!” tae Suk kaget..disaat
yang bersamaan Jun Suh juga memanggil nama Eun Suh “YOON Eun Suh” Tae Suk dan Yumi
bingung..sebenarnya apa yang terjadi.
Well...melihat semua kenangan bahagia
saat mereka masih jadi adik – kakak...siapa yang tidak kalut...
“ada apa dengan Eun Suh?”
Eun Suh pergi ke kamarnya..ia menangis
melihat keadaan kamar yang masih seperti dulu dan tulisan “ini kamar Eun Suh”
di balik tirai
Jun Suh datang dan tersenyum..
“oppa pasti berpikir,"Aku akan
menangis lagi." Kan?”
“kamu pasti berpikir,"Hal ini
tidak berubah sama sekali" ?”
“kamu berpikir,"Dia berbicara ke
saya," benar?
“ Oppa berpikir,"Dia akhirnya
kembali ke dirinya sendiri."
Mereka bermain tebak pikiran ^^,
mEreka ber4 pergi memancing bersama...
Yumi menanyakan seberapa dekat Eun Suh dengan Jun Suh. Eun Suh hanya bilang alau ia hanya adik sepupu Jun Suh
“bagaiaman kalian bisa bertemu?”
“ah~ begini..aku dan Jun Suh kuliah di
universitas yang smaa. Awalnya aku hanya berteman dengan tae Suk, lalu ia
mengenalkanku pada Jun Suh. Lucu sebenarnya... aku tidak athu kalau ia
menyukaiku..saat itu dia hanya bertanya, kalau aku terlahir kembali..aku ingin
menjadi apa?”
“jawaban anda?”
“pohon..aku ingin menjadi pohon”
Mendengar itu..Eun Suh seketika
flashback saat ia juga mengatakan ingin menjadi POHON
Tae Suk mengaku pada Jun Suh kalau ia
sudah bilang menyukai Eun Suh
“aku tetap tidak mendukungmu. Apa kau
serius?”
“aku juga tidak tau kenapa aku bisa
seserius ini. Aku benar benarmenyukainya”
“apa yang Eun Suh katakan?”
“dia hanya diam. Tapi tunggu saja,aku
akan meyakinkannya kalau akulah orang yang tepat”
“aku tidak mendukungmu”
“kau tetap akan mendukungku..sebagai
teman baik dan sepupu eun Suh! Kau harus mendukungku!”
Mereka duduk bersama menikmati makanan..
Tae Suk tiba – tiba penasaran kenapa nama Jun Suh dan Eun Suh begiu mirip.
Jun Suh hanya tertawa dan berushaa
mengalihkan pembicaraan
“Eun Suh...kalau kau..ingin menjadi
apa kalau terlahir kembali?” Yumi bertanya
“aku..aku ingin terlahir sebagai adik
oppa ^^”
Tae Suk menarik tangan Eun Suh dan
mengajaknya memancing, Jun Suh diam – diam melirik Eun Suh yang kelihatan akrab
dengan Tae Suk.
“apa kau dingin?” tae Suk memakaikan
jasnya pada Eun Suh ^^
Sementara Jun Suh asyik becanda dengan
Yumi....Eun Suh juga diam –d iam melirik ke arah mereka.
Kembali ke rumah...
Yumi dan tae Suk bingung kemana Jun
Suh dan Eun Suh pergi...
Mereka rupanya tidak sengaja ketemu di
gedung tua.
“kau...disini kau sering sekali
menangis”
“benarkah?”
“kita juga biasa berteduh di sini saat
hujan, apa kau tdiak ingat?”
“kenangan itu sangat indah..tapi aku
harus beradaptasi dengan ligkungan baru..jadi aku berusaha melupakannya..
oppa...ini benar – benar..sulit bagiku..melupakan kenanga indah bersama oppa
dan ibu..benar – beanr sulit bagiku”
“ayo..biar kugendong kau pulang” jun
Suh mengembalikan memori Eun Suh saat ia juga digendong pulang saat SMP
“oppa..aku pasti di bawah posisi 3
bagimu kan? Setelah ibu..Yumi..dan Shin Ae..”
“tidak”
“benarkah?aku bahkan tidak di posisi
itu sekarang?”
“tidak..kau selalu pertama bagiku” Jun
Suh benar – benar menyayangi Eun Suh.....sama seperti dulu
Sementara itu..di rumah, Yumi dan tae
Suk menungguk Jun Suh dan Eun Suh pulang. Tiba – tiba Shin Ae datang dan memeluk
Tae Suk
Shin Ae mencari Jun Suh tapi Yumi
bilang ia keluar bersama sepupunya
“apa? Sepupu?” Shin Ae bingung
“kami pulang..” Jun Suh dan Eun Suh
datang, Jun Suh terkejut melihat Shin Ae pulang...begitupula dengan Eun Suh...
Bagaimana dnegan Shin Ae?
Seperti biasa dengan tatapan tajam
penuh iri..ia menatap Eun Suh “sepupu?”
ayo smgt hyo rin, dlnjutin sinopsisnya.
BalasHapusak tggu klnjutannya:)
Waaah... dah ada yang ke-5... ayoooo smangat...!!!
BalasHapusterimakasih telah berkomentar..
HapusHyo Rin minta maaf....
akhir akhir ini banyak tugas kuliah yang mesti diselesaikan...Hyo Rin akan berusaha mengupdate sinopsis selanjutnya ^^
tunggu ya~