Pelukis
menjelaskan kalau tattoo yang ada di tubuh Ji Sun sebenarnya ada 3, yang
digabungkan menjadi 1
Peta 1 : isinya
rute terpendek dari Pyeongdo ke bukgyeong (Beijing/ibukota Qing),bisa dilalui
oleh pasukan dan kereta/kuda
Peta 2 : isinya
adalah situasi yang bisa saja terjadi di rute peta 1 dan 2, jalur peta ini bisa
dijadikan petunjuk tempat terbaik untuk menyerang, bertahan, atau melarikan
diri.
Peta 3 : isinya
7 kota di Qing, dan titik lemah yang bisa dilumpuhkan
Pelukis : kesemua
peta ini rute rahasia yanb bisa digunakan Negara tanpa peperangan untuk sampai
ke Qing, Yang Mulia
Putra mahkota : maksudmu,
10,000 pasukan bisa sampai ke Bukgyeong tanpa setetes darah
Pelukis : itu
jika peta ini benar Yang Mulia
Putra mahkota : bukan hanya
10,000 tapi 100,000 pasukan
Putra mahkota memuji
kinerja pelukis dan bilang kalau tidak salah gurunya menyuruhnya untu mewakili.
“siapa namamu?”
Pelukis : Kim
Hong Do
Dong Soo kembali
dari kuil dengan basah kuyup, Cho Rip khawatir dan membantunya mengeringkan
diri.
Cho Rip :
bagaimana bisa orang sakit hujan – hujanan seperti ini
Dong Soo : aku
memang sakit
Cho Rip : kau
baru tau kalau kau sakit???
Dong Soo
memegang hatinya, bukan tubuhnya yang sakit.. tapi hatinya, “aku merindukannya,
sampai – sampai hatiku sangat sakit”
Yeo Woon
diam..ia kembali mengingat kata kata Chun kalau seseorang dengan sakit hati
yang dalam adalah seorang pembunuh sejati.
Yoo Dae datang
dan menasehati mereka, jika ingin menjadi lealki sejati, maka mereka harus
belajar mengubur perasaan cinta mereka di hati yang paling dalam,
Yoo Dae :
mungkin karena kalian masih muda maka rasa sakit itu sangat menyakitkan. Sama
halnya dengan menjadi seorang prajurit sejati, menggunakan pedang hanya untuk
membunuh dan menebas.. itu bukan prajutrit sejati. Mengerti rasa sakit lawanmu!
Hanya orang yangmenggunakan pedang untuk menyelamtakn hidup seseoranglah yang
disebut prajurit sejati.
Cho Rip : wahh..
malam ini kau sangat hebat, tuan!!
Yoo Dae melirik Yeo
Woon, apa Yeo Woon juga punya seseorang yang ia cintai kayak Dong Soo? Yeo Woon
ketus bilang tidak. Cho Rip baru saja mau menjelaskan kisah cintanya, Yoo Dae
langsung menyela “ahh.itu tidak apa – apa” HAHAHA
Yoo Dae : aku
juga masih seperti kalian, aku juga masih punya perasaan seperti itu,
Yoo Dae lalu
pergi… sementara Dong Soo dan Yeo Woon..hanyut dalam pikiran mereka masing –
masing.
Jin Ju datang
dengan 2 bocah yang ia selamatkan. Sa Moomelihatnya dan menuduhnya selalu
mondar – mandir karena ingin melihat Dong Soo. HAHAHA
Sa Moo: anak
berandal itu, hari pertama masuk istana sudah disuruh bertugas di suar.
Ckckckckck
Jin Ju heran,
suar? Jin Ju lalu meminta tolong, apa di penginapan Jang Mi masih ada kamar
kosong.
Sa Moo: siapa
yang kau bawa itu?
Jin Ju : mereka
tidak punya oranGwang Taekua, kau hanya ingin mereka makan sepuasnya malam ini.
Gwang Taek
melihat Jin Ju dengans seksama, ia berfikir kalau anak itu mirip dengan Ga Ok
(Ji), Sa Mooterheran – heran, sudah 20 tahun sejak mereka berpisah, kenapa Gwang
Taek masih saja memikirkan Ji.
Sementara itu,
sosok abstrak dengan baju hitam – hitam mandi darah mengetuk – ngetuk gerbang
rumah Dae ju. Ia ternyata adalah Dae Woong!
Penjaga rumah Dae
ju tidak mengijinkan Dae Woong masuk, Dae Woong dengan wajah seram mandi darah
mengancam kalau tidak dibiarkan masuk ia akan membuat tangan pelayan itu
buntung,sambil menunjukkan tangannya yang buntung. Pelayan kontan lari
ketakutan dan memanggi tuannya.
Dae ju menolak
merawat Dae Woong, Dae Woong memohon dan bilang kalau Dae ju menolongnya, ia
bisa membantu Dae ju menangkap Gwang Taek.
Dae ju akhirnya
meneyerah dan menyuruh pelayannya merawat Dae Woong, istri Dae ju protes, untuk
apa suaminya membawa penjahat kemari “ tenang saja, bahkan anjing liar yang
tersesat bisa berguna”
Gwang Taek
menemui seorang penjual pedang yang ternyata anggota dar ninja hitam, Gwang Taek
menyuruhnya untuk membawanya ke markas ninja hitam.
Gwang Taek
dijaga ketat oleh ninja hitam saat menemui Chun.
Chun : tidak ada
yang bisa keluar hidup – hidup jika memasuki markas kami
Gwang Taek :
kalau begitu aku akan menajdi orang yang pertama,
Gwang Taek lalu
menyerang dan melumpuhkan 2 ninja yang mengekangnya.
Gwang Taek
bilang ke Chun kalau ia datang bukan untuk duel, ia hanya ingin mendengarkan Ji
memainkan Gayageum.
Ji sembunyi –
sembunyi melihat Gwang Taek dan berusaha sekuat tenaga menyembunyikan
perasaannya. Chun menyetujui keinginan Gwang Taek “sudah lama juga kita ber3
tidak berkumpul”
Chun pergi
mengambil anggur, ia memberikan sedikit ruang untuk Ji dan Gwang Taek.
Gwang Taek
memberitahu Ji kalau ia telah menemui Yang Mulia “aku bilang aku ingin hidup
seperti orang biasa dan hidup dengan wanita yang aku cintai”
Ji kontan
menghentikan permainan gayageumnya, ia bilang kalau Ga Ok yang dulu sudah mati,
sekarang ia adalah orang yang berbeda.
“aku
merindukanmu, kau masih ingat janjiku kan? Aku akan membawamu keluar dari sini
bersamaku. Kau tidak perlu menjawabku sekarang,aku akan memberikanmu waktu 10
hari”
Gwang Taek minum
bersama Chun. Gwang Taek bilang kalau ia meminta Ji untuk hidup bersamanya,
Chun : apa kau
mendapat jawaban?
Gwang Taek :
belum, tapi bagaimanapun caranya aku akan membawanya, walau harus menyeretnya
Chun : hahah kau
sepertinya sudah mabuk,tuan
Gwang Taek
pergi, Chun meneriakinya kalau Gwang Taek sudah mulai gila sepertinya.
Jang Mi
berteriak membangunkan Mi Hyo, mereka harus bergegas karena mereka akan pergi
membawakan trio makanan.
Mi Hyo : kita
akan membawa ini semua?
Jang Mi : sudah
diam sja, bungkus itu dan bantu akau membawanya
Jang Mi dan Mi
Hyo lalu pergi ke kamar Jin Ju, Jin Ju masih pasang muka ngantuk. Ia kaget
melihat kedua anak tadi malam sudah hilang dan anak itu bahkan merampok Jin Ju!
HAHAAHA,
Jin Ju tidak punya uang untuk membayar uang makan dan penginapan,
dengan terpaksa ia ikut ke suar sebagai TUKANG ANGKAT BARANG, hahaha
Sementara itu, Seo
Woong mendatangi gisaeng yang bisa menghapus tattoo. Gisaeng bersikeras
menanyakan siapa yang mengundanya ke istana, Seo Woong berusaha menyembunyikan
kalau orang itu adalah Putra mahkota, namun gisaeng tetap memaksa.
Seo Woong merasa
ada orang lain di ruangan ini, gisaeng mencoba meyakinkan kalau mereka hanya
berdua.
Setelah Seo
Woong pulang, gisaeng masuk ke ruangan lain dan menemui Chun, ia bialng kalau
Putra mahkota menyuruhnya ke Istana, Chun mengiyakan agar ia pergi saja.
Mereka bertiga sudah sampai di
suar, yang pertama mereka lihat adalah Dong Soo duduk sendirian dengan wajah
lesu bukan main.
Jang Mi khawatir dan memanggil Dong
Soo dan mengecek apa dia sakit atau tidak.
Yoo Dae dan trio lalu menyantap
habis makanan yang dibawa Jang Mi, mereka makan lahap seolah tidak bertemu
dengan nasi selama setahun! Ahahaha
Cho Rip lalu cerita kalau Dong
Soo baru digigi ular dan Yeo Woon menyelamatkannya dnegan ilmu medis yang ia
tahu,
Mi Hyo :haaa… Woon memang
hebat!!
Jin Ju senyum ketus “jadi anak
itu menyelamatkan Dong Soo?”
Dong Soo melihat Jin Ju sinis
dan bertanya kenapa Jin Ju bisa ikut, Jang Mi bilang kalau Jin Ju adalah tukang
angkat barangnya! Hahhaha
Jin Ju kesal dan bilang mau
pulang sekarang! Jin Ju masih tidak bisa lolos, ia masih harus mencuci mangkuk
dan piring sebelum pulang.
Jin Ju pergi mencuci sendirian
sambil mengomel kalau ayahnya kan membunuhnya kalau ia tidak pulang seegra
Dong Soo lalu datang dan pura –
pura mencuci tangan “bisa bisanya kau tertangkap dengan wanita jahat (Jang Mi)
itu, ckckckck”,ia lalu pergi tanpa memabntu Jin Ju
Jin Ju kesal bukan main“dasar
bodoh! Kenapa ia masih tidak bisa mengenaliku?”
Gisaeng datang menemui Putra mahkota, Putra mahkota
menanyakan apakah ia benar bisa menhapus tattoo. Gisaeng membenarkan, namun Ji
Sun harus bisa menahan sakit yang parah karena ini akan memakan waktu lama dan
3 kali operasi.
Ji Sun mengiyakan kalau ia bisa
menahan rasa sakit itu, gisaeng lalu permisi dan bilang kalau ia perlu
menyiapkan alat untuk persiapan operasi.
Jang Mi Mi Hyo dan Jin Ju
pulang, “hoi!! Hwang Jin Ju!!!!!” tiba – tiba Dong Soo berteriak dan memasang
wajah penuh senyum, “senang bertemu kau kembali”
Jin Ju senang bukan main,
ternyata Dong Soo mengenalinya, ia pulang sambil berdada dada ria ke Dong Soo,,
dan jejingkrakakan.
Yeo Woon hanya senyum melihat mereka berdua (kayaknya Yeo
Woon sudah tau dari awal)
Yoo Dae duduk sambil
kekenyangan, ia memperingatkan si trio kalau hujan deras akan tiba. Dong Soo
tidak percaya dan bilang kalau malam ini hujan, ia kaan menyalakan api di jari
– jarinya! HAHAHAAHA
Cho Rip : bagaimana kau tau
kalau akan hujan?
Yoo Dae : hembusan angin dan ujung awan yang memberitahuku.
Yoo Dae : hembusan angin dan ujung awan yang memberitahuku.
Trio tidur nyenyak tanpa
menggubris peringatan Yoo Dae, dan beanr saja.. malamnya huan deras terjadi,
dan angin bertiup kencang,
Anak Dae ju menemui ayahnya dan
blang kalau ada 3 orang yang belum pernah latihan bergabung dengan mereka dan
ditugaskan ke suar. “dan salah satunya adalah anak yang melukai dahimu kan?” Dae
ju menduga kalau ketiga orang itu pasti disiapkan untuk menjadi pasukan Putra mahkota.
“Putra mahkota sedang bermain tipuan dengan
kita” katanya sambil senyum sinis.
Dae ju pergi menemui Seo Woong
dan mengecek nama trio. Ia berhenti saat melihat nama Baek Dong Soo dan
memikirkan sesuatu
Seo Woong : walaupun dia bukan
anak bangsawan, tapi teknik bela dirinya sangat bagus.
Dae ju : kalau begitu segera
lakukan ujian suar sekarang juga!
Dae ju lalu pergi bersama tangan
kanannya (gak tau namanya siapa), ia terus – terusan memikirkan nama Baek Dong
Soo
Penbawa pesan memacu kudanya
dengan cepat dan memberikan pesan kalau hari ini ada ujian suar. Cho Rip baru
saja bangun dan kaget bukan main melihat semua benda di luar camp berantakan
diterjang angin, bahkan kayu bakar dan kotoran serigala juga basah.
Ia melihat ke dalam camp dan
kesal bukan main melihat Dong Soo tanpa rasa takut dan bersalah masih tertidur
pulas.
Dong Soo akhirnya bangun dan
sempat – sempatnya menghirup udara segar. Cho Rip panic lalu memberitahu kalau
kayu bakar dan kotoran serigala semuanya basah!
Dong Soo : lalu?
Cho Rip : bagaimana kalau ada perang? Bagaimana kalau ada inspeksi mendadak??
Cho Rip kesal bukan main, ia mengomel dan membuat Dong Soo menyerah, “baiklah , aku akan mencari kayu dan kotoran serigala,cerewet sekali kau ini”
Cho Rip : bagaimana kalau ada perang? Bagaimana kalau ada inspeksi mendadak??
Cho Rip kesal bukan main, ia mengomel dan membuat Dong Soo menyerah, “baiklah , aku akan mencari kayu dan kotoran serigala,cerewet sekali kau ini”
Dong Soo mengelilingi hutan dan
mengomel, dimana ia bisa menemukan kayu kering dan kotoran serigala kering
kalau tadi malam hujan, ia lalu melihat kuil dan… AYO KITA MENCURI! haahahaha
Jin Gi mendaki sendirian, ia
lalu melihat asap keluar dari suar, ia lalu melihat ke arah berlawanan dan
tidak ada asap di suar yang dijaga trio.
Sementara itu di istana, Dae ju
menemui Putra mahkota yang berlatih panah. Ia berbasa basi memuji kemampuan Putra mahkota, endingya
ia menyinggung masalah Yoo Dae yang bertugas di suar 1.
Putra mahkota masih sibuk dan pura – pura
tidak mengindahkan, Dae ju masih tidak menyerah, ia lalu mengatakan kalau hari
ini ia mengadakan tes suar “yang tidak bisa menyalakan api hingga matahari
terbenam, kurasa Putra mahkota tau benar apa hukuman bagi mereka”, kontan panah Putra mahkota
meleset.
Dong Soo berhasil mencuri kayu
bakar, hahaha. Ia lalu melihat suar no.2 menyalakan api. Ia panic dan tau kalau
api di suar mereka mustahil menyala. Ia berlari sekuat tenaga menemui Yeo Woon
dan Cho Rip.
Cho Rip sudah panic duluan, ia
paranoid memikirkan akan digantung atau dipenggal.
Yoo Dae menyuruh trio tenang dan
menggunakan otak dan fisik mereka. Mereka berfikir keras dan memutuskan kalau
mereka akan menuju ke suar yang terletak di pangkalan militer, ibukota.
Cho Rip masih panas dingin
bilang kalau itu jauh sekali, dan tidak mungkin bagi mereka sampai kesana
sebelum matahari terbenam. “kita juga harus melalui medang gunung”
“kita coba saja daripada duduk
disini menunggu eksekusi, kau tinggal saja disini, biar aku yang kesana”
Dong Soo segera berlari menuju
ibukota, Yeo Woon mengikutinya dari belakang.
>> mereka memutuskan untuk
ke suar pangkalan militer karena suar mereka tidak mungkin menyala, sedangkan
asap harus terlihat di istana dan suar yang mampu melakukannya adalah suar no.1
dan sauar pangkalan militer. Sedangkan suar 2 yang pertama memunculkan asap
hanya bisa dilihat oleh suar no.1, istana tidak bisa melihatnya(suar no.1 bisa
dibilang penyampai pesan suar 2 ke istana)
Dong Soo berlari dan menemukan
jurang, padahal itu satu – satunya jalan tercepat. Tanpa pikir panjang ia
melompat (sama seperti waktu kecil),Yeo Woon kaget melihatnya.
Dong Soo senyum dan bilang kalau
ia pergi duluan! HAHAHA
Yeo Woon tertawa dan tidak habis
pikir,betapa bodoh dan nekatnya Dong Soo.
Sementara itu di istana, Gisaeng
sudah bersiap melakukan operasi. Ji Sun melepas bajunya, dan diam – diam
gisaeng mengeluarkan pisau. Ji Sun tau apa yang akan dilakukan oelh gisaeng,
“ada apa?” Ji Sun mengagetkan gisaeng yang kontan menyembunyikan pisau itu.
Putra mahkota khawatir, ia belum melihat
asap apapun dari suar no.1 “apa yang akan terjadi jika apinya tidak menyala?”
“mereka akan dieksekusi tanpa
kecuali, Yang Mulia”
Dong Soo lari habis – habisan
dan menabrak semua yang didepannya. Ia lalu jatuh tersungkur kehabisan tenaga.
“Dong Soo!” Yeo Woon dengan
senyum seumringah datang sambil naik kuda.
Dong Soo : bagaimana kau bisa
mendapatkannya? Kau mencurinya dari pengantar pesan ya?
Benar saja, Yeo Woon melihat
pengantar pesan lewat dan membajak kudanya! Hahhaa
Dong Soo tertawa dan bilang
kalau Yeo Woon makin mirip dengannya, “tidak,aku bahkan lebih baik darimu!”
hahaha
Mereka lalu bergegas,,,
Di rumah Sm, Jin Gi datang dan
bertemu dengan Gwang Taek. Sa Mooheran baru kali ini Jin Gi terlambat. Jin Gi
menjelaskan kalau ia menyelsaikan sedikit masalah saat menuju kemari ( waktu
itu ia melihat Yeo Woon membajak kuda, si penerima pesan hendak memanahnya. Jin
Gi menodongkan pedangnya dan bilang kalau Yeo Woon bukan penjahat, jadi
sebaiknya ia tidak usah memanah)
Sa Moo bilang kalau tadi malam Jin
Ju menginap disini. Jin Gi hanya mendesah dan bilang ia belum pulang, berarti Jin
Ju sekarang pergi menemui Dong Soo.
Sa Moolalu memperkenalkan Jin Gi
dan Gwang Taek, “maaf atas kebiasaan buruk Jin Ju” kata Jin Gi
Yeo Woon dan Dong Soo sampai di
pangkalan militer, mereka dilarang masuk Karena tidak embaw akartu identitas. Yeo
Woon dan Dong Soo putar otak lagi..
Sementara itu, di istana Putra mahkota
harap – harap cemas,Dae ju masih terus mengusiknya dan terlihat juga Seo Woong
mulai khawatir “kau harus percaya pada mereka” kata Putra mahkota
Ji Sun yang tau niat gisaeng,
menceritakan nasib buruknya pada si gisaeng.
Ji Sun : aku terlahir di
keluarga bangsawan, namun gara – gara tattoo ini.. aku menjadi budak, banyak
orang yang tidak kuketahui mencari dan menginginkan nyawaku, ceritanya sedih
Gisaeng : kenapa anda
meneritakan ini pada saya, gisaeng terlihat canggung dan kasihan
Dong Soo menyogok penjaga
gerbang dengan kuda, pinjamkan kami panahmu dank au bisa menjual kuda ini.
Penjaga gerbang mengingat
kembali pesan Dae ju yang melarang petugas suar 1 masuk apapun yang terjadi,
Penjaga lalu memberikan busurnya
dan bergumam aku hany meminjamkan busur, bukan membukakan gerbang XD
Dong Soo dan Yeo Woon menaiki
tower sambil memegang kain dan api. Mereka melilitkan kain ke anak panah dan
menyulutkan api. Mereka berniat menyalakan api dari jauh karena tidak
diperbolehkan masuk.
Dong Soo bersiap dan mulai
memanah! HAP!!!! Cerobong pertama berhasil menyala (really WOW!!!!! Dari jauh
ma mennnn)
Di istana, Putra mahkota sudah melihat
tanda asap. Dae ju masih mengusik dan bilang itu hanya 1. Putra mahkota mendelik ke
arahnya dan bilang kalau Dae ju sepertinya berharap asap tidak ada. “ayo…
tunjukkan kalau kalian adalah orang – orangku” Putra mahkota berharap pada trio.
Cerobong 1 2 dan 3 berhasil
menyala, hanya sisa 1. Sial, hujan turun dengan deras, dan senyum Dae ju mulai
muncul.
Tembakan pertama Dong Soo
meleset dan api tidak menyala, mereka berdua harap – harap cemas karena hanya
sisa 1 anak panah.
Dong Soo menarik napas panjang,
namun ia merasa tidak yakin. ia menyerahkannya ke Yeo Woon. Yeo Woon membidik
cerobong terkahir dan HAPPPP!
“terbang dan nyalakan
apinya!!!!!!!!!!!!” Dong Soo teriak
Cusss!! Asap mulai terlihat. Dong
Soo dan Yeo Woon senang bukan main, mereka berpelukan! Hahaha, begitu juga
dengan Cho Rip dan Yoo Dae yang dari tadi memikirkan mau digantung atau
dipenggal! Hahaha
Di istana, Putra mahkota dan Seo Woong tersenyum
bangga dan mendelik ke arah Dae ju yang
kecewa.
Sementara itu, Ji Sun sudah
tidak sadarkan diri karena obat bius. Gisaeng mengambil pisaunya dan teringat
perintah Dae ju untuk membawa Ji Sun hidup – hidup atau bawakan ia kulit Ji Sun!
Gisaeng lalu mengingat kembali saat
ia bernasib seperti Ji Sun, ketika ia yang dulunya anak bangsawan harus menjadi
budak dan di punggungnya di tattoo “penghianat Negara”. Chun membantu
menghilangkan tattoo itu dan ia hidup di Qing hingga sekarang bisa hidup baik.
Gisaeng sepertinya mengurungkan niatnya.
Putra mahkota lalu menemui Ji Sun dan
bertanya kenapa Ji Sun sendrian, “gisaeng itu lupa membawa obat, jadi dia akan
kembali lagi nanti”
Putra mahkota : apa kau baik – baik saja?
Ji Sun : aku agak sedikit bosan
karena seharian di kamar, bolehkah aku menghirup udara segar?
Yeo Woon dan Dong Soo tiba –
tiba dikepung, mereka lalu digiring ke kantor Seo Woong.
Seo Woong : kalian lari ke
ibukota dan menyulut api dari kejauhan dengan anak panah?
Dong Soo : ee..anu..itu karena…
Dong Soo : ee..anu..itu karena…
Seo Woong : kerja yang bagus.
Apapun caranya kalian hanya diminta menyalakan api.
Dong Soo dan Yeo Woon kaget dan
lega, mereka tidak jadi mati.
HAHAHAHAHAHA
Dong Soo berjalan – jalan di
sekitar istana, “wahh..istana bahkan tambah indah ketika malam hari”
Ia lalu melihat guguran bunga
dan teringat ke Ji Sun, ketika ia menuliskan kata “Ai” pakai bunga.
Dong Soo mulai menyusun bunga
bunga itu membentuk kata “Ai”, hembusan angin lalu menghancurkannya, Dong Soo
tertunduk lesu.
Tiba – tiba ia melihat seseorang
berjalan ke arahnya, dan betapa kaget sekaligus senangnya ketika tau kalau itu
adalah Ji Sun. CIee cieee….
Gisaeng menemui Dae ju dan memberikannya
perkamen yang ia curi dari ruang Putra mahkota. Perkamen itu adalah peta!!
Dae ju tersenyum dan bilang
kalau nyawa Putra mahkota ada ditangannya, ia lalu meminta semua fraksi Noron berkumpul
dan mengadakan rapat.
Di markas ninja hitam, Chun
menerima pesan dari Dae ju, ia lalu membakarnya.. tidak peduli
Mereka semua berkumpul di suatu
tempat, bahkan mertua Putra mahkota dan Ratu juga ada!! (sepertinya ini selir yang jadi
ratu)
Mereka berencana untuk membunuh Putra mahkota, “kau bisa memprediksi nasib kalian jika dia naik tahta, bahkan kaisar Qing
sudah mengirimkan pesan agar Putra mahkota naik tahta. Aku sudah menghilangkan surat itu,
dan sebelum Kaisar Qing tau kalau suratnya hilang..kita harus membunuh Putra mahkota.”
Bangsawan yang paling tinggi
kedudukan tertinggi di fraksi Noron mengiyakan rencana pemberontakan mereka dan
menyerahkan sebuah kotak pada Ratu.
Ratu membuka kotak tersebut yang
ternyata berii jubah Raja, (Noron berniat mengangkat Ratu jadi raja)
Seluruh anggota Noron sontak
menunduk dan memanggil Ratu “ MAMAA..(Yang Mulia)”
Ratu tersenyum “mari kita
lakukan, tapi ingat..1 tidak ada toleransi untuk kesalahan sekecil apapun”
“aku pasti akan mencabut nyawa Putra mahkota” kata Dae ju.
Sinopsis by Hyo Rin
@mewmewhyorin.blogspot.com
Picture taken from popv @http://popv.wordpress.com/
Komentar
Posting Komentar