Gwang Taek masih terus memukuli Dong Soo sampai tengah hari,
Jin Ju Cho Rip dan Mi So mengintip dan khawatir jika begini terus Dong Soo
bakalan mati ditangan Gwang Taek.
Sementara itu, Ji mengingat suara Jin Ju yang memanggilnya
ibu, ia lalu memberitahu Jin Gi kalau kali ini ia akan menemui Jin Ju.
Ji lalu pergi ke pasar dan melihat – lihat perhiasan yang
cocok untuk Jin Ju, ia lalu bertemu Sa Mo. Sa Mo kaget karena ia bertemu dengan
salah satu ketua Ninja Hitam, Ji hanya bertanya apakah Jin Ju ada di tempatnya,
karena ia ingin menemuinya.
Gwang Taek menyeret Dong Soo dan terus memukuli, tapi mata Dong
Soo masih saja sama… KOSONG
Jin Ju kesal dan tidak bisa membiarkan Gwang Taek terus
memukulinya, ia lalu menyeret Dong Soo dan Cho Rip untuk ikut bersamanya.
Mereka pergi ke tempat mereka dulu berkumpul waktu kecil.
“aku akan masuk bersama Dong Soo, kau tunggu disini dan jangan biarkan 1
orangpun masuk, mengerti?” Jin Ju menyuruh Cho Rip berjaga.
Ia lalu masuk ke dalam ruangan dan membakar ruangan
tersebut, “Dong Soo yaa.. kau masih ingat kan waktu kecil kau menyelamatkanku
dari api? Maka hari ini kau harus menyelamatkanku juga. Aku tidak akan takut
mati disini, karena aku percaya Baek Dong Soo akan menyelamatkanku. Bukankah
kamu Baek Dong Soo? Yang akan menjadi ahli pedang terbaik di Joseon? Kumohon Dong
Soo…”
Api sudah mulai membumbung tinggi, Cho Rip sudah kelabakan
pusing ingin melakukan apa. Gwang Taek datang dan menghalangi Cho Rip yang
ingin menolong mereka. “kita harus percaya pada Jin Ju dan Dong Soo”
Ji datang bersama Sa Mo, mereka kaget melihat kelakuan nekat
Jin Ju.
“bocah gila! Apa yang ia lakukan?” Sa Mo juga ingin
menyelamatkan mereka tapi ditahan oleh Ji.
Api makin membesar dan Dong Soo Jin Ju belum juga keluar. Ji
sudah tidak tahan dan menangis ingin menerobos masuk, Gwang Taek bingung kenapa
Ji juga ikut campur dalam hal ini
“anak yang didalam itu..itu anakku!”, Gwang Taek kaget, anak
Ji? Apakah Jin Ju berarti juga anaknya?
Tiba – tibu pintu rumah itu roboh, Dong Soo muncul sambil
menggendong Jin Ju. “dasar bodoh” kata Dong Soo melihat Jin Ju setengah sadar, Jin
Ju hanya tersenyum melihat Dong Soo sudah kembali lagi.
Mereka berdua dirawat di rumah Sa Mo, Dong Soo siuman duluan
dan melihat ke arah Jin Ju. “Cho Rip aa.. aku tadi melihat ahjumma itu, apa dia
disini?”
Sementara itu, di markas Ninja Hitam.. Ji Sun dan Yeo Woon
duduk bersama.
FLASHBACK
Ji Sun memegang belati dan siap menikam Chun. “lihat saja,
aku akan membunuhmu”, Yeo Woon berusaha mencegahnya tapi Chun membiarkan Ji Sun
menusuknya. “lihat nona muda.. apa yang akan berubah jika kau membunuhku?”
Ji Sun lalu menunduk dan sadar.. ia tidak bisa melakukan
atau merubah apa – apa lagi.
Yeo Woon menyuruh agar Ji Sun makan walau sedikit, karena
wajahnya sudah pucat. Ji Sun menolak keras, Yeo Woon sudah tidak bisa berbuat
apa – apa, ia lalu berlutut dan mengarahkan belatinya ke lehernya. “bunuhlah
aku, sebagai penebus atas kesalahanku.”
Ji Sun berdiri dan menghindar, Yeo Woon lalu bilang kalau Ji
Sun bisa dengan mudah menemui Pm jika ia mati kelaparan, tetapi apakah Ji Sun
tidak memikirkan bagaimana perasaan Dong Soo
“setidaknya kau lakukan ini untuk Dong Soo yang sudah gila memikirkan
anda sudah mati”
Flashback end—
Besok Yeo Woon akan mengawal Ji Sun pergi ke Qing menemui
Kaisar, “apa kau tidak punya sesuatu untuk disampaikan?”
Ji Sun bilang tidak ada karena ia sekarang bukan lagi orang
yang hidup, “setidaknya Dong Soo, berilah ia kabar”
Chun memberikan Yeo Woon buku Ekspedisi Utara dan bilang
agar ia mengawal Ji Sun dan buku itu sampai ke Kaisar Qing “ kalian akan
menemui Utusan Qing besok di pelabuhan”
Sementara itu,
Ji meminta tolong pada Gwang Taek untuk memberikan suratnya
ke Jin Ju. Gwang Taek bertanya apakah Jin Ju adalah anak mereka berdua? Ji
mengelak. “lalu bagaimana dengan nona Ji Sun? Apakah dia masih hidup?”, Ji
bilang kalau Ji Sun masih hidup dan lebih baik mereka tidak tau tentang keadaan
Ji Sun, demi menjaga keselamatan Ji Sun.
Dong Soo sudah menunggu Ji, ia menagih janji Ji untuk
mengembalikan Ji Sun padanya dan bagaimana kabar Ji Sun sekarang.
Ji : selama peta masih terlukis ditubuhnya, walau dia mati
tidak ada tempat yang aman untuknya.nona itu sudah mati, jadi kau lupakan saja
dia
Dong Soo : walaupun itu hanya abunya, aku ingin dia kembali
Dong Soo lalu menarik pedangnya dan melawan Ji, “apa yang
bisa kau lakukan? Melindungi orang yang kausayangi saja tidak mampu!”
Ji dengan mudah mengalahkan Dong Soo, Ji menyuruh Dong Soo
melupakan Ji Sun yang sudah mati dan focus saja untuk meningkatkan
kemampuannya, “jangan sampai kau kehilangan orang yang kau cintai untuk kedua
kalinya”
Dong Soo makin kesal, ia ingin menyerang Ji namun ditahan
oleh Jin Gi.
Dong Soo berdiri di depan pintu ketika Jin Gi mulai
bercerita tentang siapa Jin Ju sebenarnya.
20 tahun lalu— dia adalah kapten di Ninja Hitam sekaligus
pengawal Ji. Suatu hari ia melihat Ji muntah – muntah. Ji lalu minta izin pada
Chun untuk pergi selama setahun. Chun walaupun bilang tidak tahu apa alasannya,
mengiyakan Ji pergi dan meminta Jin Gi untuk menjaganya.
Beberapa bulan kemudian, Ji melahirkan dan itu adalah Jin Ju,
Ji langsung pergi meninggalkan Jin Ju dan sebuah black pearl, meminta tolong
agar Jin Gi yang merawatnya.
Jin Gi juga tidak tahu siapa ayah Jin Ju, ia lalu melihat
kearah Gwang Taek “itu..mungkin saja” Gwang Taek masih ragu karena Ji
menyangkalnya.
Jin Ju akhirnya siuman dan yang ia cari pertama adalah Dong
Soo, Dong Soo malu – malu dan canggung berterimakasih dan menyruu Ji agar cepat
sembuh “ aku tidak suka wanita sepertimu terlihat lemah begitu. Cepatlah
sembuh!”
Jin Ju senyum seumringah melihat usahanya berhasil “kau
sudah kembali..Dong Soo”
Sa Mo menyuruh semua orang keluar dan membiarkan Jin Gi
bersama Jin Ju, “jangan kita usik ayah dan anak ini”
Jin Gi senang Jin Ju sudah sadar.
Jin Ju : ayah..apakah kau mimpi? Tadi aku melihat ahjumma
itu khawatir melihatku. Apa dia… ibuku?
Jin Gi mengangguk dan mulai menitihkan air mata.
Jin Gi : aku bukan ayah kandungmu nak
Jin Ju : aku sudah tau dari kecil, semua orang bercerita
kalau ayah bukan ayah kandungku. Tapi aku menyembunyikannya karena takut ayah
sedih
Jin Ju dan Jin Gi mulai menangis, Jin Ju bilang walaupun Jin
Gi bukan ayah kandungnya tapi Jin Ju menaganggpanya sebagai ayah kandung.
“walau jaman berubah dan dunia terbalik tetap putri Hwang
Jin Gi si penjahat budiman! ”, “aku tahu!! Aku kan putrid ayah J!!”
Jin Gi lalu memberikan Jin Ju surat dari Ji, surat itu
isinya permintaan maaf Ji
“anakku, ini ibumu. Aku tidak pernah sekalipun melupakanmu,
aku meninggalkanmu karena kupikir ini dapat membuatmu bebas dan bahagia. Tapi
pikiran bdooh ibumu ini sepertinya membawa banyak derita untukmu. Mulai
sekarang ibu tidak akan meninggalkanmu, ibu akan melindungimu” Jin Ju menangis
membaca surat dari ibunya.
Dong Soo bertanya ke Jin Gi dimana markas Ninja Hitam, Jin
Gi memberitahunya tapi ia tidak ayakin apakah masih disitu karena ini sudah 20
tahun lebih, “bisa saja mereka pindah”
Dong Soo berlari ke tempat yang ditujukan tapi ia tiak
mendapati apa – apa, hanya tanah kosong. Dong Soo berteriak kesal dan putus
asa—
Dae Woong minum – minum bersama petinggi Ninja Hitam. Orang
itu merasa dihianati oleh Chun. Apa hebatnya Yeo Woon? Kenapa bukan dia saja
yang jadi pemimpin ke 3? Ia juga sudah mengabdi selama puluhan tahun, dan Yeo
Woon baru saja masuk. Dae Woong memanfaatkan kesempatan ini dan bilang kalau ia
punya rencana untuk mereka berdua. Tanpa mereka sadari Gu Hyang (si gisaeng)
melihat dan mendengar mereka.
Raja melewati kamar pangeran, ia bangga melihat pangeran
yang tekun belajar hingga larut malam. Ayah Ratu melihat itu dan segera menuju
tempat ratu.
Ayah ratu memprovokasinya kalau pangeran mempelajari
filosofi kerajaan Qing dan tidak tidur sebelum jam 3 pagi. Ia takut kalau
pangeran anik tahta maka Ratu,pengikut dan keluarganya akan celaka. Ratu
menyuruh ayahnya tetap tenang dan tergesa – gesa.
Pengawal pangeran menyuruhnya untuk cepat tidur karena ini
sudah pukul 3 pagi, “aku mengkhawatirkan kesehatan pangeran.”
Pangeran minta maaf karena gara – gara dia pengawal itu juga
ikut – ikutan begadang “ini karena aku terlalu takut dan tidak bisa apa – apa
jika kau tidak ada”
Ji menasehati Ji Sun dan Yeo Woon, ia tidak bisa menjamin Yeo
Woon dan Ji Sun bisa pulang dengan selamat ketika sampai di Qing. Ji Sun tidak
takut mati dan bilang gara – gara takdirnya banyak orang tidak bersalalah yang
mati sia – sia. “aku ingin menggunakan hidupku untuk memutus takdir terkutuk
ini, aku tidak ingin keturunanku kelak dan orang lain yang tidak bersalah mati.
“apa tidak ada jalan lain untuk menyelamatkannya?” Tanya Yeo
Woon, Ji bilang tidak ada
Gu hyang datang dan bilang kalau Dae Woong masih hidup. Chun
bilang tidak usah khawatir karena itu sudah takdir Dae Woong.
Ia lalu memperkenalkan Gu Hyang dan Yeo Woon. Gu Hyang
belajar ilmu medis dan tau tentang Qing, belajarlah dari dia, dia juga akan
membantumu saat di Qing.
Chun menunjukkan susunan pedang pada Yeo Woon. Susunan
pedang peninggalan ketua – ketua Hoksa CHorong, seluruh jiwa raga dan darah
para ketua tertuang dalam pedang tersebut.
Chun : hanya sisa 1 yang kosong
Yeo Woon : untuk pedang Gwang Taek?
Chun : akan kugunakan seluruh hidupku untuk mewujudkan
impian itu.
Pejabat dan bangsawan di negeri ini hanya mementingkan
kekuasaan dan kekayaan, tapi satu satunya yang bisa memporak porandakan Joseon
hanya Chun, “bisa dibilang kalau Joseon ada ditanganku”
Chun sangat percaya pada Yeo Woon, ia bahkan rela memberikan
semua yang sudah dia raih jika Yeo Woon mau mengikutinya. Yeo Woon menunduk member
hormat, “aku akan mengikuti apa yang kau bilang, tapi aku ada satu permintaan…
biksu wanita itu, tak bisakah kau menyelamatkannya?”
“itu permintaan kaisar Qing, jadi aku tidak bisa mengabulkan
permohonanmu”
chun menyuruh Yeo Woon menyelasaikan misinya dengan baik, karena kalau ia tidak berhasil maka tempat pedang kosong itu akan menjadi tempat pedangnya dan Ji Sun pasti akan meregang nyawa.
chun menyuruh Yeo Woon menyelasaikan misinya dengan baik, karena kalau ia tidak berhasil maka tempat pedang kosong itu akan menjadi tempat pedangnya dan Ji Sun pasti akan meregang nyawa.
Sementara itu, Dong Soo berterimakasih pada Gwang Taek yang
berusaha membuatnya sadar kembali. Gwang Taek bilang kalau orang yang harus ia
temui adalah Jin Ju “cepatlah, dia akan pulang”
Jin Ju dan ayahnya pamitan pulang, Jin Ju masih clingak
clinguk berharap Dong Soo datang. Dong Soo akhirnya datang dan Jin Ju senang
sekali, Jin Gi akhirnya mengalah dan membiarkan Jin Ju mengobrol sebelum
pulang.
Dong Soo : kau mau kemana?
Jin Ju : aku mau pulang..
Dong Soo : oh ya sudah, hati hati
Jin Ju kecewa, apa Cuma itu yang ingin Dong Soo sampaikan?
HAHAHA, Dong Soo lalu menarik tangannya dan memeluknya. “terimakasih, ini yang
ingin kuucapkan”, Jin Ju senang bukan main dipeluk Dong Soo, HAHHA
“mm..JIN JU aa..sampai kapan kau terus memelukku?” Dong Soo
ketawa Karen Jin Ju memeluknya terus, Jin Ju salah tingkah “ha? Ya sudah,, aku
pergi dulu”
Jin Ju lalu diajak ayahnya menemui Ji. Jin Ju agak canggung
dan malu menemui Ji,
Ji : maafkan aku…
Jin Ju : kenapa? Kenapa kau menelantarkanku?
Jin Ju : aku tidak bermaksud, aku tidak pernah melupakanmu,
walau sedetikpun
Jin Ju lalu memeluk Ji dan memanggilnya Ibu, mereka larut
dalam keharuan bersama—
Si petinggi (kita sebut si
hitam) Ninja Hitam mencuri stempel milik Chun dan meneymbunyikannya di
bawah baju. Chun melihatnya dan bertanya dia sedang apa.
“apa ini?” chun memegang perkamen merah yang ia temukan di
kamar Dae Woong, si hitam bilang kalau ia yang menulisnya. Semua nama – nama petarung
yang lebih jago daripada Dae Woong, entah apa yang ingin dilakukan Dae Woong
dengan itu.
1.
Jeon Heong Mun si tinggi besar yang bisa
melumpuhkan samurai dengan tangan kosong
2.
Hwan Jin Gi yang masih memiliki teknik pedang
baik bahkan setelah keluar dari ninja hitam. Kepalanya bahkan dihargai 10,000
nyang
3.
Jang Tae San yang melumpuhkan sekampung bandit
4.
Cendekiawan, tidak ada yang tau siapa nama
aslinya, dijuluki begitu karena selalu membawa buku kemanapun ia pergi.
Chun lalu bertanya apa yang ia sembunyikan di balik bajunya,
si hitam kaget dan kontan bilang APEL. “jadi kau menyembunyikan apel untuk
dimakan saat lapar di jalan?” hahahaa
Si hitam keluar dan beruntung tidak diketahui oleh Chun, sementara
Chun menuliskan 1 nama lagi di perkamen itu… Kim Gwang Taek
Gwang Taek memberitahu kalau Ji Sun masih hidup. Semuanya kaget
dan ingin menyelamatkan nona Ji Sun. Sa Mo bilang kalau mereka bisa menemukan Yeo
Woon dan apsti ada Ji Sun disana, karena besok utusan Qing akan pulang dan
mereka pasti bertemu di pelabuhan. Mereka menyusun rencana dan berniat tidak
memberitahu Dong Soo,
Tanpa mereka tahu, Dong Soo daritadi mendengar percakapan
mereka dan kaget mendengar kalau Ji Sun masih hidup.
Di rumah Dae Ju, utusan Qing menanyakan dimana buku
ekspedisi utara itu. Dae Ju bilang kalau buku itu ada pada Chun dan Utusan bisa
mengambilnya di pelabuhan besok. Dae Woong tiba – tiba masuk dan bilang kalau
Utusan Qing tidak akan bisa mengambilnya.
Dae Woong : Ji dan Chun tidak akan datang besok, mereka akan
mengutus anak muda yang bernama Yeo Woon. Ia yang akan memberikanmu buku itu
Utusan Qing : mana Chun? Apakah dia berhianat??
Dae Woong : YA! Mereka besok akan mengantarkan buku itu, tapi diperjalanan nanti Utusan akan dihadang oleh beberapa ninja dan mereka akan mengambil kembali buku itu. Jadi kau akan menanggung hukuman karena menghilangkan buku itu.
Dae Woong : YA! Mereka besok akan mengantarkan buku itu, tapi diperjalanan nanti Utusan akan dihadang oleh beberapa ninja dan mereka akan mengambil kembali buku itu. Jadi kau akan menanggung hukuman karena menghilangkan buku itu.
Utusan Qing termakan omongan Dae Woong, apalagi Dae Woong
memperlihatkan surat perintah Chun untuk anak buahnya, bahkan ada stempelnya. WELL..
itu surat palsu buatan Dae Woong.
Dae Ju hanya diam dan ketika utusan Qing pulang ia mendelik
kearah Dae Woong “apa yang kau lakukan sebenarnya?”
Yeo Woon Ji Sun dan Gu Hyang pergi menuju tempat pertemuan
mereka dengan utusan Qing. Sa Mo buru – buru menemui Gwang Taek dan bilang
kalau Dong Soo hilang.
Dong Soo memacu kudanya dengan cepat menuju pelabuhan, Gwang
Taek dan Sa Mo juga mengikutinya dari belakang. Jin Ju melihat Dong Soo dan
bingung kenapa Dong Soo begitu buru – buru. Sementara itu, Kim Hong Do (pelukis
waktu itu) datang dan menyapa Cho Rip.
Dae Woong sudah menyusun rencana dan menyuruh si hitam
membunuh Ji Sun ketika buku itu sudah diserahkan sementara ia akan mengurus
sisanya.
Di tempat pertemuan, Utusan Qing makin yakin dengan apa yang
dikatakan oleh Dae Woong semalam. Ia lalu meminta Ji Sun membuka bajunya karena
ia ingin memastikan apakah tattoo itu asli atau palsu.
“tubuh ini milik Kaisar, beraninya anda melihatnya terlebih
dahulu sebelum kaisar” kata Ji Sun.
Utusan kesal dan menyuruhnya cepat, Yeo Woon tidak terima. Ketika
Ji Sun hampir melepas bajunya ia lalu menebas baju Ji Sun hingga robek dan
Tattoonya terlihat. “kau bisa melihatnya kan?”. Ji Sun berterimakasih pada Yeo
Woon.
Mereka sampai di pelabuhan,
Yeo Woon bilang ke Ji Sun sekai Ji Sun naik kapal itu maka Ji
Sun mustahil kembali, Ji Sun hanya diam dan terus melangkah. Tiba – tiba ia
ditodong oelh si hitam, dan si hitam menyuruh Yeo Woon meletakkan pedangnya dan
meminta buku ekspedisi utara pada Utusan Qing.
Dae Woong datang bak pahlawan langsung melemparkan pisau ke
lengan si hitam dan melumpuhkannya.
Si hitam kaget, karena Dae Woong ternyata menjebaknya dan
menjadikannya kemabing hitam. Dae Woong tertawa “bukankah aku selalu begitu?”
Utusan Qing berterimakasih pada Dae Woong dan bilang kalau
ia akan mempromosikan Dae Woong pada Kaisar. Mereka semua lalu melanjutkan
perjalanan.
Hampir saja Ji Sun naik ke kapal hingga seseorang etriak
agar mereka berhenti…. Dia adalah Baek Dong Soo. Dong Soo menghajar semua ninja
dan berniat membawa pulang Ji Sun.
Ji Sun : jangan mendekat! Kembalilh, ini takdirku
Dong Soo :kau akan menyesal, kubilang jika sampai disana
akan kupastikan kau menyesal
Ji Sun : aku bukan lagi orang yang hidup, aku sudah mati
Dong Soo : kau cepat sekali lupa, aku kan sudah bilang akan melindungimu
Ji Sun : ini takdirku, aku tidak bisa lari
Dong Soo : DIAM! Aku sudah bilang berulang kali kalau
aku..Baek Dong Soo yang akan merubah takdir itu, jadi percaya saja padaku!!!
Komentar
Posting Komentar