Malam tahun baru.. 15 tahun lalu, seorang ayah berlari dan kabur dari tugasnya memainkan simbal di sebuah acara orchestra. Ayah tersebut lari sekuat tenaga ke rumah sakit dan melihat putri kecilnya, Kuronuma Sawako.
“Aku dinamakan Sawako yang artinya “sawayaka / fresh” “.
Sewaktu kecil ayah Sawako sring sekali membacakan buku cerita hantu favorit Sawako “Tatami Room Child” hantu yang selalu membuat orang bahagia, saking sukanya dengan Tatami.. rambut Sawako juga dimirip – miripin.
“aku ingin seperi Tatami” Sawako berjalan sambil memungut dan membuang sampah yang ada di depannya.
Malam hari.. keluarga Sawako menonton film The Ring, mereka tampak ketakutan dan hanya Sawako saja yang terlihat enjoy. Melihat adegan si hantu (Sadako) keluar dari televisi.
“itu Sadako...!!” teman – teman sekolah Sawako teriak histeris melihat Sawako yang keluar menampakkan wajah ditutupi rambut panjangnya, persis adegan Sadako di Tv. Sejak saat itulah – Sawako dipanggil Sadako !!
“maaf, kau menjatuhkannya” Sawako memanggil teman sekolahnya yang menjatuhkan sapu tangan, teman sekolahnya yang tadinya tertawa – tawa sambil bergosip tiba – tiba diam kaku dan ketakutan melihat Sawako.
“maaf, teima kasih” teman sekolah Sawako kontan lari. “kenapa mereka takut dan selalu mengtakan kata MAAF ?” Sawako heran (lagian...siapa juga yang gak takut akalu ekspresi Sawako nunduk kayak gitu—hadehh....)
Sawako hanya diam tertunduk melihat sikap teman sekolahnya tadi, ia lalu melanjutkan perjalanannya. Sawako melihat seseorang yang kelihatannya tersesat “ano... kalau jalan menuju sekolah lewat sini” sawako menunjukkan jalan ke arah orang itu yang ternyata Shota Kazehaya.
“terimakasih” kata Kazehaya penuh senyum. Sawako diam dan menunduk sambil memasang ekspresi seramnya (mulai sekarang Ekspresi ini kita sebut Sadako in action), ia merasa Kazehaya orang yang aneh, orang yang tidak takut dan tidak menghindarinya.
“wah lihat, bentuknya aneh!” kazehya meraba rambut Sawako dan mengambil kelopak bunga sakura berbentuk hati dan menunjukkannya ke Sawako.
“selamat pagi,Kazehaya!” teman – teman Kazehaya memanggilnya, “oh kalian, aku tadi tersesat ^^” Kazehaya berlari menuju temannya dan sesekali berbalik melihat Sawako. Sementara itu, Sawako hanya tertegun sambil tersenyum memandangi bunga sakura berbentuk hati itu^^.
Di sekolah....
Sawako sedang menyiram bunga dan sesekali melihat Kazehaya yang asyik main bola dengan temannya (Kazehaya ini termasuk anak yang friendly plus cakep dan penggemarnya banyak di sekolah)
“wah, Kazehaya! Itu keren!!” temannya menyorakinya saat mencetak gol.
“Kazehaya coba lakukan yang ini,”di sini juga ya!” teman – teman Kazehaya berebut untuk diajari dalam praktikum di laboratorium, dan Sawako hanya melihat dari jauh. (bisa jadi SECRET ADMIRER nih~~)
Kazehaya juga diam – diam mengagumi Sawako, ia terus memerhatikan gerak – geriknya. Waktu itu ia melihat Sawako memisahkan sampah botol plastik, membersihkan papan tulis dan mengepel koridor sendirian.
Waktu menghapus papan tulis, Sawako terusik dengan suara temannya yang bergossip tentang Kazehaya
“itu kan Kurumi dan Kazehaya, wah mereka serasi ya?!” dan Sawako tampaknya jealous gituu..
Pagi hari di kelas... 3 teman cowok Sawako asik bergosip riaa...
“apa kalian tau, Sadako (panggilan teman – teman Sawako untuknya) dapat mendatangkan kutukan!!!”
“ah apa benar?” salah satu anak tidak percaya
“coba saja kau tatap matanya 3 detik, kutukan akan menghampirimu!!!”
Tiba – tiba sapu yang dipegang anak yang tidak percaya tadi PATAH dan RUSAK !!
“kena kau! Itu kutukan Sadako, ahahahahahaa”
Sawako tiba – tiba muncul dan membuat teman – temannya kaget dan ketakutan “Maaf” kata teman – temannya.
“selamat pagi --” Kazehaya muncul dan mencairkan suasana dengan senyumannya ^^.
“selamat pagi Kuronuma – san ” sapa Kazehaya ke Sawako yang langsung memasang ekspresi Sadako in Actionnya.
“selamat pa--- ” belum sempat Sawako membalas ucapan Kazehaya, bel berbunyi... dan guru wali kelas masuk. Diam – diam dari belakang Kazehaya melirik ke arah Sawako.
“apa kalian percaya dengan kutukan Sadako?” teman Kazehaya bertanya padanya
“apa?! Ahahahha.. mana mungkin! Aku tidak percaya --” Kazehaya hanya tersenyum menanggapinya
Tanpa mereka sadari ternyata Sawako ada di dekat mereka, ia sedang memompa bola – bola di ruang olahraga.
“teman – teman, aku akan menyetor buku tugas kalian ke ruang guru,” Sawako gugup menyuruh temannya mengumpulkan buku tugas di depannya.
“aduh, bagaimana ini?” teman – temannya takut dan memilih menaruh buku mereka di meja lain, mereka takut berhadapan dengan Sawako.
“ini! Tolong dikumpulkan ya--” Kazehaya dengan senyum semriwing satu – satunya orang yang berani menghadapi Sawako.
Sepulang sekolah Sawako melihat sepeda di parkiran jatuh dan tidak ada yang mendirikannya. Ia lalu mendirikan sepeda itu satu per satu.
“hai...” Kazehaya tiba – tiba muncul dan membantunya. Sawako kaget dan memilih pergi.. (kayaknya Sawako gugup ketemu Kazehaya ^^)
“eh Kazehaya, apa kau percaya dengan kutukan Sawako? Kata mereka kalau menatapnya selama 3 detik maka kutukan akan menghampiri kita!!” pak Pin penasaran
“mana mungkin!!” kazehaya kontan berdiri dan teriak, “kalau ingin mengetahui benar apa tidak..
seharusnya pak guru sendiri yang memeriksanya, apalagi--- bapak kan wali kelas kami”
“menurutmu Kuronuma – san itu seperti apa?”
“mmm.. dia.. dia gadis baik”
“kau – apakah kau menyukai Kuronuma ya?”
“ah! Tidak – aku tidak...”Kazehaya ngeloyor pergi dan pak Pin kembali berpikir sambil melahap roti isinya.
“ah~~ minggu depan sudah liburan musim panas! Dan aku belum punya pacar~ bagaimana ni???” teman Kazehaya mengeluh dan membuatnya tertawa.
Kazehaya mengumpulkan teman – temannya dan memberitahu kalau liburan musim panas nanti kelas mereka akan mengadakan TES UJI KEBERANIAN, “teman – teman yang ingin ikut silahkan menuliskan nama di sini ^^” Kazehaya menempelkan selembara kertas di papan tulis.
Sawako ternyata juga ingin ikut, tapi ia mengurungkan niatnya ketika mendengar temannya berkata ‘kalau Sadako ikut,hantu asli berarti akan muncul!! aku tidak berani! Pasti akan sangat menyeramkan!!!”
Sawako memilih keluar dari kelas dan menyirami bunga di kebun sekolah. Pak Pin muncul dan sambil menarik napas dalam – dalam... ia menatap mata Sawako.
“1.... 2 .... 3... ya!!! Ternyata tidak ada yang tejradi”
“ada apa pak?”
“huh? Ah tidak.. tadi Kazehaya menyarankanku untuk melakukan hal ini padamu. Hehehehe...”
“Kazehaya – kun ??”
“menurutmu... Kazehaya itu orangnya seperti apa?” pak Pin mencoba ngorek informasi ^^
“dia.. dia selalu membawa kesegaran dalam kelas ..”
“apa yang kalian maksud dengan itu?” Kazehaya ternyata mendengar semua pembicaraan mereka ^^
“Kuronuma – san... rahasiakan pembicaraan kita tadi. Sepertinya Kazehaya mengira kita membicarakan hal yang tidak baik tentangnya.”
“Pak Pin apa yang kalian maksud?” Kazehaya menghampiri mereka
“ah tidak, aku pergi dulu ya – Mr.Refreshing !! hahahaha” Pak Pin berlari pergi
Suasana jadi kaku, Kazehaya tiba – tiba tertawa, ia merasa lucu karena Sawako menilainya sebagai orang yang selalu membawa kesegaran “aku tidak pernah merasa seperti itu”
“tidak... kau memang.... begitu” Sawako gugup
“namamu ditulis dengan gabungan huruf Sawayaka (fresh) dan Ko (Child), kan?”
Kazehaya lalu mendekat dan memperlihatkan kertas peserta TES KEBERANIAN, “aku menulis namau, kau akan ikut berpartisipasi kan? ”
“tapi...”
“Kuronuma – san, kau selalu saja menghindariku. Ku pikir kau membenciku ^^ cobalah sesekali menyatakan apa yang kau inginkan di depan teman – teman,oke!”
“bukan begitu. Aku.... - ”
“kau pasti datang kan?!” Kzehaya tersenyum dan pergi
Sementara itu di koridor sekolah...
“apa kau yakin menatap mata Sadako selama 3 detik?”
“tentu saja, kalian lihat kan?! Aku tidak apa – apa... jadi stop membicarakan kalau Kuronuma punya kutukan, oke!”
Anak – anak mulai percaya, tapi tiba – tiba perut pak Pin sakit. Anak – anak lari ketakutan.. mereka berteriak ini pasti kutukan Sadako, ternyata..................... pak Pin memakan roti yang sudah kadaluarsa! Ahahahaha..
bukannya gosip tentang Sawako akan hilang.. malah tambah menyebar kayaknya!
“hahahaha.. kalau Sadako ingin berpartisipasi ini pasti akan lebih seru! Semua orang pasti lari ketakutan” Cizu dan Yano membicarakan Sawako
Sawako mendengar mereka dan masuk, “mm.. ano...” Cizu dan yano kontan kaget melihat Sawako tiba – tiba berdiri di belakang mereka.
“apakah aku boleh menjadi hantu nanti?kumohon.....”
Alhasil Sawako menjadi hantu dan ditempatkan depan kuburan di bawah pohon besar ^^. Teman – temannya lari ketakutan melihat Sawako yang muncul dengan gaun putih panjang sambil menundukkan dan menggerai rambutnya!
“itu Sadakoooooo~~~~ !!!”
“wah dia memang bagus!” Yano dan Cizu diam – diam mengintip.
Mereka memberikan Sawako emnuman dan terkesan dengan akting Sawako sebagai hantu “kau hebat! Bagaimana kalau nanti kau menggunakan senter ini” kata Yano
“terima kasih ^^”
“Kuronuma ?” Kazehaya datang dan protes karena Sawako tidak memberitahunya kalau ia akan berpartisipasi, Yano dan Cizu yang masih cekikikan pergi “Sadako.. Semangat!!”
Sekarang tinggal Sawako dan Kazehya, Kazehaya tersenyum melihat Sawako apalagi pas rambut Sawako terkena angin dan senyum manis Sawako terlihat ^^.
“aku... aku bahagia menjadi hantu” kata Sawako
“huh? Kau bahagia menjadi .... hantu?”
“mm”
Kazehaya mengajak Sawako melihat lampu kota “coba ke sini” tadinya Kazehaya ingin membantu Sawako, tapi Sawako menolak dan bisa sendiri ^^
“wah.. indah sekali.. tidak seperti biasanya” kata Sawako itu karena ada Kazehaya nya sih.... ahahaha)
Kembali ke Sekolah........
“semuanya!! Kami akan mengumukan siapa yang gagal mengikuti UJI KEBERANIAN.... dan dia adalah........................ Kazehaya !!”
Semua kontan teriak seru, kazehaya memang gagal bukan karena takut, tapi ia memilih ngobrol dengan Sawako dibanding menyelesaikan tantangan ^^.
“hukumanmu adalah... pacara dengan Sadako selama 1 bulan! Hahahahaha.. Sadako akan
mengubahmu!!” tema – teman Kazehaya semua tertawa. Cizu dan yano datang dan marah – marah
karena mereka semua memperlakukan Sawako seperti itu.
“apa – apaan ini?” Kzehaya angkat bicara dan semuanya kaget.
“ini kan Cuma bercanda, ah~ Kazehaya, kau tidak seperti biasa!”
“kalau kau melakukan ini berarti kau sangat kasar dengan Kuronuma – san. Dia juga perempuan, kenapa kalian bisa seperti ini?”
“hey Kazehaya.. apa kau.. jangan – jangan kau menyukai Sadako!”
Kazehaya hanya diam, Sawako merasa tidak enak dan berlari pulang sambil menangis, Kazehaya lalu mengejarnya sementara Cizu dan Yano marah – marah di kelas.
good
BalasHapussippp lanjutkan yah
BalasHapus